KANKER : SILENT LADY KILLER

Dari sekian banyak penyakit kanker yang menyerang wanita ada 3 yang paling sering terjadi yaitu kanker serviks, kanker payudara dan kanker ovarium. Ketiganya merupakan kontributor terbesar kasus kematian wanita di dunia. Dari ketiga kanker tersebut kanker serviks dan kanker payudara merupakan 2 kejadian kanker terbanyak di Indonesia dan di dunia. Bahkan kanker ovarium pada stadium awal hampir tidak menimbulkan keluhan biasanya baru menimbulkan keluhan setelah stadium lanjut, sehingga para ahli ginekologi memberikan sebutan kanker ovarium sebagai ‘the silent lady killer’.

Banyak penderita kanker yang datang berobat sudah pada stadium lanjut, dengan alasan tidak memahami tentang gejala penyakit kanker maupun alasan kondisi sosial ekonomi yang kurang menguntungkan. Karenanya Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Yogyakarta berupaya untuk memberikan penyuluhan, pendidikan kepada masyarakat tentang penanggulangan kanker secara dini, bersama seluruh lembaga, tokoh masyarakat yang peduli kanker.

Untuk mewujudkan komitmennya menciptakan ‘Masyarakat Peduli Kanker’ Sabtu, (13/09) YKI cabang Kota Yogyakarta menyelenggarakan sarasehan bertajuk “Kanker Silent Lady Killer’ bekerjasama dengan Majalah Kesehatan Natura, di Ruang Utama Atas Balaikota.

Sarasehan ini menghadirkan pembicara Dr. Irfan Rahmatullah,SpOG, Dr. Agung Widianto,SpB dan Ketua YKI Cabang Kota Yogyakarta, Ibu Hj Dyah Suminar,SE. Diikuti oleh ratusan ibu-ibu PKK, dan perwakilan organisasi wanita di Kota Yogyakarta.

Menurut Ibu Dyah Suminar, “Dari hasil papsmear yang dilakukan oleh YKI d Kota Yogyakarta terungkap fakta bahwa 80% peserta papmear dengan usia diatas  37 tahun baru pertamakali melakukan, idealnya papsmear dilakukan setahun sekali”. Ibu Dyah juga mengajak semua masyarakat untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai resep paling jitu mencegah kanker.

YKI Cabang Kota Yogyakarta telah melakukan pelatihan kader untuk 45 kelurahan yang bertugas melakukan pendataan kasus penderita kanker, melakukan penyuluhan, pendampingan penderita, melakukan deteksi dini kanker dengan sasaran masyarakat kurang mampu dengan harapan terjaring penderita kanker secara dini. Selain itu juga telah dilakukan pembinaan ke sekolah-sekolah, baik pada tingkat SD, SMP maupun SMA tentang perilaku hidup sehat mencegah kanker. (ism)