Penerapan Jogja One Gate System Cegah Penularan Covid-19 di Sektor Wisata

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta menggelar Talkshow melalui kanal Youtube Pemkot Jogja bertajuk Obrolan YK. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (29/10) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta. Tema program Obrolan YK adalah Jogja One Gate System.

Jogja One Gate System merupakan sebuah aturan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta sekaligus sebagai kebijakan dalam menindaklanjuti kondisi pandemi covid-19 khususnya di Kota Yogyakarta.

Narasumber pada kegiatan tersebut antara lain Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia DIY Bobby Ardyanto Setya Aji.

" Adanya one gate system ini untuk melindungi terutama warga Kota Yogyakarta dan wisatawan yang akan masuk ke Kota Yogya. Agar nantinya semua aman dan nyaman  tidak terjadi kemacetan," ungkap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Jogja One Gate System bermaksud memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya aturan bagi bus pariwisata yang akan masuk ke Kota Yogyakarta dan memberikan rasa aman dan nyaman dengan mengikuti berbagai ketentuan yang sudah ditetapkan salah satunya wajib vaksin.

" Dengan positif saya percaya mereka ikut mendorong aturan pemerintah. Untuk yang membawa kendaraan pribadi ayo kita semua sama-sama mengambil tanggungjawab dan mengambil resiko ditengah kondisi saat ini. Semua aman nyaman saat berwisata dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Silahkan, yakinkan pastikan diri anda sehat dan sudah vaksin,'' ujarnya.

Dengan adanya Talkshow Obrolan YK tentang Jogja One Gate System Heroe berharap masyarakat akan mengetahui kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah khususnya terhadap bus pariwisata yang memasuki kawasan Kota Yogyakarta guna mencegah penularan Covid-19.

" Pandemi mengajarkan kebersamaan saling menjaga dan melindungi. Dimanapun dan kapanpun, ini merupakan bagian penting menjadi garis besar bersama untuk terus kompak. Mari kemanapun saat Natal dan Tahun Baru semua tetap berprinsip keluarga sehat dan selamat dengan mengikuti anjuran pemerintah,'' jelasnya.

Sementra itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto, kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta yang menerapkan one gate system bus pariwisata tidak hanya berlaku di hari Sabtu Minggu saja melainkan akan diberlakukan setiap harinya. 

Sejak Sabtu dan Minggu lalu sudah 206 angkutan wisata yang masuk ke Kota Yogyakarta melalui Terminal Giwangan, diantaranya ada  6 yang tidak diperbolehkan masuk karena hampir separuh penumpang tidak bisa memberikan bukti vaksin.

" Sejak Sabtu pelaku wisata antusias mengikuti aturan yang diberikan pemerintah. Semua angkutan wisata harus melewati Giwangan. Ada tim pemeriksaan vaksin yakni Dinas Kesehatan Kota Yogya yang akan membantu jalannya pengecekkan. Jika memang ada yang belum memenuhi syarat minimal vaksin maka kami akan tegas tidak memperbolehkan wisatawan masuk ke Kota Yogya," jelasnya.

Golkari mengatakan, angkutan pariwisata yang diwajibkan masuk Terminal Giwangan nantinya melakukan pemeriksaan sebelum melanjutkan tujuan ke Tempat Khusus Parkir/Obyek Wisata/Hotel. 

Selain itu, angkutan bus pariwisata  yang sudah diberikan stiker dapat menempati parkit yang sudah disediakan di beberapa titik Tempat Kendaraan Parkir (TKP) yakni diantaranya TKP Senopati, TKP Abu Bakar Ali dan TKP Ngabean. 

Dari terminal ke TKP dibuat jalur khusus untuk mereka yang sudah mendapatkan stiker tidak bisa kemana-mana harus melewati jalur yang sudah ditentukan. Selain itu, yang belum memenuhi standar syarat masuk wisata Kota Yogya maka kita juga ada jalur khusus yang mengarah ke Ringroad agar bus wisata tidak mengarah ke Kota Yogya, tentunya dengan pengawasan khusus dari Tim Dishub.

'' Kita batasi angkutan pariwisata ini yakni hanya waktu tiga jam saja dan nantinya untuk bergantian dengan angkutan wisata lain. Apabila terjadi peningkatan bus maka akan dilakukan waiting zone di terminal dan akan kita kirim ke TKP yang lowong/sepi," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk weekdays volume kendaraan tidak terlalu tinggi hanya sekitar 10-12 angkutan wisata saja yang masuk ke Kota Yogyakarta. 

'' Kita sudah siapkan tim untuk mengatur jalannya one gate system ini. Terutama untuk jangka panjang saat Natal dan Tahun Baru. Mari bersama-sama gotong royong menyadari pentingnya kesehatan. Para wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogya yang kami harapkan adalah penumpang yang sehat dan  kendaraan yang sehat. Kami akan selalu secara rutin melakukan uji berkala," jelasnya. (Hes)