KTB Ngadinegaran Gelar Simulasi Antisipasi Gempa dan Kebakaran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta gelar simulasi gempa dan kebakaran serta pengukuhan rintisan Kampung Tangguh Bencana Ngadinegaran pada Minggu (31/10) di kampung Ngadinegaran, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Hadir Kepala Pelaksana harian BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat, Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan, Mantri Pamong Praja Mantrijeron, Polsek, Koramil, Lurah, PMI, TAGANA dan tokoh masyarakat Ngadinegaran

Nur Hidayat menyampaikan bahwa simulasi gempa dan antisipasi kebakaran yang dilakukan KTB Ngadinegaran merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mensinergikan program kegiatan di kampung guna mewujudkan kampung yang tanggap dan tangguh.

“Kampung yang tanggap adalah kampung yang memiliki kemampuan dalam merespon suatu kejadian seperti bencana dan tangguh dalam mengantisipasi kejadian tersebut sehingga mampu meminimalkan jatuhnya korban jiwa dan harta,” kata Nur

Simulasi bencana kali ini kami barengkan dengan simulasi kebakaran sebagai bentuk sinergi antara Kampung Tangguh Bencana/KTB dengan Satuan Relawan Kebakaran/Satlakar jelas Nur.

“Melalui sinergitas program diharapakan terjalin komunikasi dan koordinasi relawan di kampung agar dalam penerapan tata kelola dan SOP di lapangan tidak saling tumpang tindih namun jadi satu kesatuan yang saling melengkapi satu sama lain,” imbuh Nur.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan dukungan pada pelaksanaan program di kampung.

“Sinergitas pelaksanaan program kegiatan di kampung merupakan bentuk gandeng gendong kegiatan yang mana satu sama lain saling nyengkuyung menjadi sebuah kekuatan baru yang harmoni dan selaras,” ungkap Octo

Selanjutnya disampaikan Octo Satlakar siap sak iyek sak eko kapti membentuk kampung tanggap dan tangguh di kampung-kampung.

Ririk Banowati Permanasari, Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta menyampaikan apresiasi dan dukungan pada kegiatan masyarakat khususnya dalam kegiatan kemanusiaan dan kebencanaan seperti KTB Ngadinegaran ini.

“Simulasi bencana ini merupakan upaya untuk melatih kesiapan masyarakat agar apabila terjadi bencana tidak gagap tapi tahu harus kemana dan apa yang harus dilakukan,” tutur Ririk

Ririk juga membuka ruang komunikasi pada KTB dan relawan untuk bersama merancang program kegiatan di kampung guna mewujudkan kampung yang tangguh dan tanggap.

Kegiatan simulasi diakhiri dengan pengukuhan dan penyerahan SK kepengurusan rintisan KTB Ngadinegaran. (ant)