Pemkot Gelar Jogja Cross Culture Secara Daring

Pemerintah Kota Yogyakarta akan kembali menggelar ajang seni Jogja Cross Culture (JCC) secara daring pada 10 November 2021 karena kondisi pandemi. Pada tahun ini JCC mengusung cerita Story of Jogja yang menampilkan kolaborasi para seniman terkait penggambaran peristiwa sejarah peradaban di Yogyakarta.

"Dalam Jogja Cross Culture tahun ketiga kami selalu mengajak berbagai macam seniman. Pada tahun 2021 Jogja Cross Culture seperti tahun lalu harus beradaptasi dengan situasi pandemi," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat jumpa pers JCC di Balai Kota, Jumat (5/11/2021).

Menurut Heroe JCC sejak awal dikonsep sebagai ajang seni. Terutama bagaimana membangun karya dan proses berkarya seni sehingga menguatkan Yogya sebagai kota seni. Apalagi sejak awal pertumbuhan Yogya dalam membangun seni dan budaya selalu lintas terhadap kultur- kultur lain.

"Kegiatan ini melibatkan seluruh warga Kota Yogya dalam hal ini kemantren dan seniman- seniman dari luar kota bahkan dari luar negeri,” ujarnya.

Heroe menyatakan proses seni dalam JCC adalah membuat  berbagai macam karya  melibatkan warga Kota Yogya dan para seniman untuk  berinteraksi. Tidak hanya tampil tapi berbaur dengan masyarakat, berproses membuat karya seni dengan masyarakat lalu ditampilkan.

"Jadi ini untuk memperkuat Yogya sebagai kota seni. Kami ingin Jogja Cross Culture menjadi bagian dari bagaimana melahirkan karya-karya terbaik yang harus ditampilkan sehingga nanti menjadi sebuah kebanggaan para seniman. Menjadikan Jogja Cross Culture barometer puncak karya,” tutur Heroe.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menambahkan, Dinas kebudayaan Kota Yogyakarta melibatkan komunitas seniman-seniman untuk menyusun program JCC. Titik tekan program JCC adalah bagaimana kebudayaan ini hidup dan menghidupi. “Gerakan pembinaan dan penguatan budaya di kelompok-kelompok inilah yang sebenarnya menjadi vocal point,” imbuh Yetti.

Sementara itu Program Director JCC RM Altiyanto menjelaskan JCC tahun 2021 adalah kolaborasi potensi seni wilayah di 14 kemantren dengan 14 koreografer muda Kota Yogyakarta. Hasil karya seni yang ditampilkan terangkai dalam satu bingkai Story of Jogja yang menggambarkan peristiwa sejarah di Yogyakarta dari masa lalu hingga kini. Sajian JCC terbagi dalam tiga segmen pertunjukan yaitu Jawa Semesta, Kertaning Jogja dan Yogya Tuwuh.

“Kekuatan Jogja Cross Culture adalah produk seni yang disajikan adalah hasil kolaborasi. Jogja Cross Culture menjadi laboratorium bersama antar seniman pelaku seni di wilayah membangun jaringan dan transformasi kemampuan seni,” papar Alti.

Dia menyampaikan beberapa seniman dari luar negeri berpartisipasi dengan mengirimkan video karya lalu diolah menjadi kompilasi video tari. Pengambilan gambar kegiatan Jogja Cross Culture telah dilakukan. Masyarakat dapat menyaksikan Jogja Cross Culture pada kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta 10 November 2021 pukul 19.45 WIB. (Tri)