Gandes Luwes Wahana Membangun Generasi Unggul

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi membuka Festival Jogja Kota yang diselenggarakan oleh Dinas kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta pada Sabtu (6/11) di Embung Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta. Pembukaan dilakukan dengan pemukulan gong oleh Wakil Walikota Yogyakarta dengan didamping Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta.

Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa saat ini Pemkot tengah melaksanakan beberapa kegiatan festival sebagai ikhtiar untuk mempromosikan potensi yang dimiliki, melestarikan dan mengembangkan seni budaya sebagai aset tak benda dan menggugah masyarakat untuk senantiasa berkiprah meski dalam suasana pandemi.

“Festival Jogja Kota dengan menampilkan karakter khas kampung di Yogyakarta akan memotivasi masyarakat dan pelaku seni budaya untuk senantiasa nguri-uri warisan leluhur dan mengembangkannya sesuai dengan tantangan jamannya,” kata Heroe.

Heroe juga menyampaikan bahwa Kota Yogyakarta memiliki kekayaan sumber daya manusia yang tak pernah habis digali bahkan semakin dieksploitasi sumber daya manusia tersebut semakin terasah dan berkembang. Salah satu sumber daya manusia yang kita miliki adalah para seniman pelaku seni budaya yang senantiasa berkarya, berkreasi dengan inovasi tanpa tercerabut dari akar budayanya.

“Karya dan kreasi tersebut kita padukan dengan program gandes luwes yang berupaya mewarisi dan mewariskan seni budaya yang hadi luhung melalui pendidikan baik formal maupun non formal agar setiap lulusannya memiliki kecakapan yang terukur sesuai dengan standardisasi pada masing-masing jenjang pendidikan,” jelas Heroe.

Selanjutnya Heroe berharap agar kekayaan tak benda (seni budaya) yang dimiliki tersebut dapat sebagai pemantik dalam geliat perekonomian Kota Yogyakarta yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga baik secara langsung maupun tak langsung.

Sementara Yetti Martanti Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta dalam sambutannya menuturkan bahwa festival ini dilaksankan dengan standar protokol kesehatan yang merupakan bagian dari adaptasi kebiasaan baru ditengah pandemi Covid-19 ini.

“Festival Jogja Kota diikuti oleh 45 kelurahan se-kota Yogyakarta yang dibuat dalam boot berupa rangkaian seni instalasi yang menggambarkan tentang karakter budaya di tiap kelurahan,” jelas Yetti.

Boot seni instalasi terebut dibuat secara gotong royong oleh para seniman dari tiap kelurahan. Selain itu di embung ini juga digelar panggung pertunjukan, panggung perupa dan sorot (pemutaran film di tempat terbuka) yang merupakan karya para peserta lomba, seniman dan pemerhati budaya jelas Yetti lebih lanjut.

Dalam festival ini juga ditampilkan para juara ilustrasi musik, musikal honocoroko kategori umum dan pelajar dengan hadiah berupa uang pembinaan yang diserahkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Kegiatan pembukaan Festival Jogja Kota diakhiri dengan kunjungan Heroe Poerwadi ke 45 boot kelurahan dan panggung perupa yang berisikan karya para peserta lomba. (ant)