Anak-anak Harus Miliki Karakter Budaya Khas Yogya

 
Ditengah pandemi sejumlah aktifitas pelaku seni budaya banyak yang terhenti, namun tidak dengan Sanggar Tari Bima Jaya di RW 09, Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan yang hari ini Rabu (10/11) merayakan HUT Ke-1.
Dalam kesempatan ini Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi hadir untuk ikut merayakan dan memberikan motivasi bagi anak-anak yang aktif dalam sanggar tersebut.


“ Semoga dengan adanya sanggar ini, anak-anak memiliki karakter budaya seni yang dapat diteladani, ini adalah kesempatan kita semua menjadikan anak-anak sebagai sasaran utama dalam pelestarian budaya dan memiliki karakter budaya seni khas Kota Yogyakarta,” jelasnya.


Heroe menjelaskan, saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta sedang gencar untuk mengupayakan anak-anak yang masih berstatus TK, SD, SMP, dan SMA diwajibkan menguasai tarian, tembang, serta dolanan yang ada di Kota Yogyakarta. Tujuannya sebagai bentuk pelestarian budaya agar tidak tertimbun zaman.


“ Nantinya, dengan upaya yang kita jalankan akan membawakan hasil bagi mereka anak-anak yang ada di Kota Yogyakarta untuk bisa menguasai budaya yang sudah lama ada di Kota Yogyakarta sebagai bagian dari memahami dan nguri uri budaya jawa. Karena masih banyak anak-anak yang belum menggunakan atau menguasai bahasa jawa,” ujarnya.


Dalam hal ini, Heroe berharap Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta nantinya juga lebih memperhatikan sanggar tari yang ada di setiap kelurahan. “ Setiap kelurahan sanggar tari harus segera mendapatkan bagian perhatian kita bersama agar budaya tetap hidup. Sanggar ini perlu menjadi perhatian bersama agar menjadikan orang-orang Kota Yogya sebagai pelaku seni budaya namun tetap memenuhi standar,” ungkap Heroe.


Sementara itu, Ketua Sanggar Bima Jaya, Satrio mengatakan, pelaku seni budaya yang terkumpul dalam sanggar seni tersebut diantaranya kampung Keparakan, Lor, Keparakan Kidul, dan Pujokusuman.


“ Sanggar Bima Jaya ini berdiri di masa pandemi dengan generasi muda untuk pelestarian budaya. Momentum 10 November yang juga sebagai Hari Pahlawan kita melakukan kegiatan positif dengan pelestarian budaya. Semoga ini menjadi kegiatan rutin kami untuk membangun Kota Yogyakarta semakin kuat akan seni dan budaya,” jelasnya. (Hes)