LIPI GELAR PAMERAN NASIONAL SIAGA BENCANA NASIONAL
LIPI bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Pameran Nasional Siaga Bencana ke-IV di Taman Pintar Yogyakarta. Pameran dibuka oleh Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto bersama Kepala LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Prof Dr Umar Anggara Jenie, Apt, MSc, Jumat (24/10).
Menuju ke Taman Pintar untuk membuka pameran ini, secara khusus Walikota Yogyakarta bersama ratusan anak-anak sekolah mengendarai sepeda dari Balaikota. “Mereka adalah anak-anak yang siaga bencana. Kalau Bung Karno pernah berkata berikan saya seribu pemuda yang cita tanah air maka akan aku goncangkan dunia, Berikan saya seribu anak-anak yang cinta lingkungan maka Yogyakarta akan menjadi Kota yang ramah lingkungan. Inilah salah satu bagian dari komitmen Yogyakarta menjadi Kota yang berwawasan lingkungan, kita lakukan antisipatif dan preventif terhadap bencana termasuk bencana pemanasan global,” ujar Walikota.
Sementara itu Ketua LIPI mengatakan, Terselenggaranya pameran ini berangkat dari keprihatinan akibat terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami pada 2004 di Aceh yang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda. Pameran nasional ini merupakan peringatan, pembelajaran dan upaya menyadarkan kita semua tentang bencana gempabumi dan tsunami.
Dalam pameran yang akan berlangsung hingga 26 Oktober ini selain dengan Pemkot Yogyakarta, dalam penyelenggaraan pameran ini LIPI bekerjasama juga dengan Kementrian Ristek, BPPT, BMG, LAPAN, P3B Bapenas, DKP, UNESCO, GTZ, LINGKAR, ASB, PMI, UGM dan lainnya. Pada pameran nasional siaga bencana ke-4 ini dilakukan Launching album kompilasi siaga bencana, album yang diinisiasi dari para musisi ini diawali keprihatinan dan kepedulian serta tanggungjawab moral untuk turut memberikan sumbangsih dalam bentuk karya musik. Juga dilakukan launching Video Conference LIPI-UNESCO-GTZ.
Menuju ke Taman Pintar untuk membuka pameran ini, secara khusus Walikota Yogyakarta bersama ratusan anak-anak sekolah mengendarai sepeda dari Balaikota. “Mereka adalah anak-anak yang siaga bencana. Kalau Bung Karno pernah berkata berikan saya seribu pemuda yang cita tanah air maka akan aku goncangkan dunia, Berikan saya seribu anak-anak yang cinta lingkungan maka Yogyakarta akan menjadi Kota yang ramah lingkungan. Inilah salah satu bagian dari komitmen Yogyakarta menjadi Kota yang berwawasan lingkungan, kita lakukan antisipatif dan preventif terhadap bencana termasuk bencana pemanasan global,” ujar Walikota.
Sementara itu Ketua LIPI mengatakan, Terselenggaranya pameran ini berangkat dari keprihatinan akibat terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami pada 2004 di Aceh yang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda. Pameran nasional ini merupakan peringatan, pembelajaran dan upaya menyadarkan kita semua tentang bencana gempabumi dan tsunami.
Dalam pameran yang akan berlangsung hingga 26 Oktober ini selain dengan Pemkot Yogyakarta, dalam penyelenggaraan pameran ini LIPI bekerjasama juga dengan Kementrian Ristek, BPPT, BMG, LAPAN, P3B Bapenas, DKP, UNESCO, GTZ, LINGKAR, ASB, PMI, UGM dan lainnya. Pada pameran nasional siaga bencana ke-4 ini dilakukan Launching album kompilasi siaga bencana, album yang diinisiasi dari para musisi ini diawali keprihatinan dan kepedulian serta tanggungjawab moral untuk turut memberikan sumbangsih dalam bentuk karya musik. Juga dilakukan launching Video Conference LIPI-UNESCO-GTZ.
