Pemkot Yogya Bakal Intensifkan Skrining Covid-19

Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengintensifkan pemeriksaan atau skrining Covid-19 di masyarakat. Terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 yang berlaku di Kota Yogyakarta. Skrining itu untuk memastikan kondisi sebaran penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta tidak meluas.  

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pertumbuhan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta sudah cukup rendah. Pemkot Yogyakarta mencatat per Rabu (17/11/2021) ada 27 kasus aktif Covid-19 yang dirawat dan isolasi. Berdasarkan pelacakan terhadap kontak erat kasus aktif, Heroe menyebut, tingkat penularan cukup rendah yakni hanya satu atau dua kasus yang berasal dari kontak erat serta  selebihnya, pasien tidak mengetahui bagaimana tertular.

“Kami sedang mencoba melakukan skrining di masyarakat. Skrining untuk melihat dan menilai apakah kasus Covid-19 di Kota Yogya benar- benar rendah karena tidak ada kasus," kata Heroe, usai membuka Festival Inovasi Jogja, di Taman Pintar, Selasa (16/11/2021).

Heroe menyatakan rencananya skrining akan dilakukan kepada beberapa kelompok masyarakat di antaranya sekolah, petugas pelayan publik aparatur sipil negara. Sekolah menjadi sasaran karena sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Sedangkan ASN untuk memastikan potensi sebaran penularan Covid-19 di perkantoran.

“Skrining terhadap siswa dan guru ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk memastikan tidak ada penularan dari pembelajaran tatap muka di sekolah,” ujarnya.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 itu menyampaikan skrining ASN dilakukan pada perkantoran lingkungan Pemkot Yogyakarta dan petugas lapangan, Mengingat para ASN terutama yang bertugas di lapangan berhubungan langsung dengan masyarakat untuk memberikan pelayanan publik.

“Minggu depan akan kami coba maksimalkan melakukan skrining dengan rapid tes antigen,” imbuh Heroe.  

Pihaknya menegaskan dengan status PPKM level dua yang berlaku Kota Yogyakarta dan seluruh kabupaten di DIY akan membuat masyarakat tetap berhati-hati dalam menjalankan berbagai aktivitas. Selama PPKM level dua, lanjutanya, berbagai aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan meskipun dengan pembatasan-pembatasan dan protokol kesehatan.

“Jika dilihat dari berbagai indikator, Kota Yogyakarta sudah bisa dikatakan masuk ke level satu. Vaksinasi sudah tuntas dan pertumbuhan kasus rendah. Tetapi karena masuk wilayah aglomerasi, Yogyakarta tetap masuk level dua,” ucapnya. (Tri)

Keterangan foto : Ilustrasi mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) bantuan pinjaman dari Kementerian Kesehatan RI ke Pemkot Yogyakarta