Syawalan Pemkot dengan Gubernur DIY

Bulan Syawal 1429 H yang beriringan dengan rangkaian HUT ke-252 Kota Yogyakarta. Isya Allah makna dari suasana tersebut bisa lebih menebarkan semangat bagi seluruh warga kota yogyakarta menapak hari depan. Perjalanan panjang kota yogyakarta telah memberikan banyak hal bagi warganya. Sebagai warga kota yogyakarta kami manfaatkan momen ini untuk meberikan bukti daya cintanya bagi kota tercinta, yang diwujudkan melalui kebanggaan sebagai Wong Jogja dengan segala kearifan budaya yang diwariskan dari para leluhur. Demikain diungkapkan oleh Walikota Yogyakarta, H, Herry Zudianto pada acara Halal Bi Halal 1429 H / 2008  Jajaran Pemkot Yogyakarta dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X beserta GKR Hemas di pendopo Balaikota, Minggu ( 26/10 ) malam.

Lebih lanjut Walikota Yogyakarta menyampaikan, hakekatnya orang Jogja bukan saja orang yang leluhurnya berasal dari Jogja atau yang lahir di Jogja saja, namun orang Jogja adalah orang yang memiliki kepedulian dan rasa handarbeni terhadap kota ini serta bersedia berkarya nyata bagi masyarakat dan kota yogyakarta. Kota Yogyakarta ibarat magnet yang menarik ribuan orang dari segala penjuru tanah air bahkan manca negara  untuk datang. Mereka datang baik sekedar menuntut ilmu, berwisata dan bahkan menetap dalam rangka mencari penghidupan yang lebih baik. Kondisi ini telah membetuk konfigurasi masyarakat dan dinamika kota yogyakarta sebagai kota multikultur. Kami senantiasa berupaya untuk menebarkan pemahaman memaknai keberagaman itu sebagai sebuah anugerah dari Allah SWT yang perlu dipelihara. Keberagaman kami maknai bukan sebagai nacaman tetapi justru merupakan keistimewaan yang dapat dijadikan landasan pembentukan sebuah kultur kebersamaan yang indah, harmonis dan saling memperkaya dari sisi budaya, ekonomi dan sosial. Kami jajaran Pemkot Yogyakarta beserta seluruh masyarakat akan terus membangun kebersamaan dalam rangka memperjuangkan cita-cita bersama dengan didasari sikap tepo sliro, guyub rukun dan gotong royong.

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya mengatakan bahwa puncak acara peringatan Hari Jadi Ke-252 Kota Yogyakarta yang penuh pesona oleh kerja kreatif para saeniman, sehingga « Jogja Java Carnival « menjadi parade seni yang spektakuler, ttetapi tetap mengakar pada budaya Yogya. Berurutan dengan Syawalan putaran terakhir , maka kedua peristiwa di bulan Syawal ini hendaknya dimaknai sebagai puncak ketertundukan kita dihadapan,Nya, setelah manekung, maneges, munajat ing Gusti selama sebulan penuh menunaikan ibadah puasa ramadhan.

Dalam bingkai spiritual seperti itu, maka halal bi halal diharapkan mampu menstimuli potensi nurani kita dalam menghadapi beratnya kehidupan  bermasyarakat bangsa. Sinergi potensi tiu adalah keikhlasan, khusnudzon, tawakal, optimisme, disertai kesabaran dalam berharap. Sehingga akan senantiasa bijak dan mampu memetik hikmah di balik kehendak-Nya yang tak terduga. Insya Allah pada puncak Syawalan ini punya makna lebih, karena menjadi telaga spiritual yang mencerahkan hati dan menguatkan iman, sehingga kita ditunjukkan oleh-Nya jalan menuju kepastian status Keistimewaan DIY. Perjuangan para hambau-Mu sebagai bentuk gerakan spiritual Kawula Ngayogyakarta Hadiningrat, yang mengharap ridha-Mu, agar lulus dari ujian-Mu untuk menjatuhkan pilihan terbaik di antara yang baik-baik.