PTM Dimulai Sekolah Harus Munculkan Inovasi Pembelajaran

Pemerintah Kota Yogya (Pemkot) Yogya telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas sejak beberapa waktu lalu, selama pelaksana PTM tersebut, tidak ditemukan kendala teknis dan semua berjalan dengan lancar.

Bahkan sejak PTM berlangsung hingga saat ini, Pemkot Yogya belum mendapatkan laporan terkait munculnya klaster Covid-19. 

“Sampai sekarang tidak ada laporan soal itu dan semoga tidak ada kasus sama sekali,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menjadi narasumber obrolan YK di Balaikota, Jumat (19/11/2021). 

Wawali menjelaskan pelaksanaan PTM di Kota Yogyakarta diikuti oleh siswa kelas 6 untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan siswa kelas 7 hingga 9 bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pada kesempatan tersebut Heroe pun tak lupa mengingatkan agar guru dan para siswa tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. 

"Orang tua murid juga harus memperhatikan anaknya agar terus disiplin dalam menjaga protokol kesehatan. Interaksi di luar rumah hendaknya dikurangi karena bisa berpotensi menimbulkan penyebaran baru di sekolah," ujarnya. 

Wawali berharap ada banyak inovasi yang dilakukan oleh sekolah selama proses PTM. Hal ini agar PTM bisa dioptimalkan dan mampu mengembalikan fungsi sekolah dalam mengejar ketertinggalan anak didik.

“Selama dua tahun kemarin anak didik kehilangan waktu terbaiknya untuk belajar. Makanya kegiatan belajar mengajar tatap muka ini harus memunculkan terobosan untuk mengejar ketertinggalan,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Budi Ashrori mengatakan seluruh sekolah di Kota Yogya sudah siap melaksakan PTM. 

Budi berujar ada beberapa indikator sekolah dapat melaksanakan PTM secara terbatas, salah satunya adalah cakupan vaksinasi Covid-19 pada siswa berusia 12 tahun ke atas sudah mencapai 85 persen. 

"Selain itu cakupan vaksinasi guru dan karyawan sekolah sudah mencapai 95 persen, dan sekolah harus terlebih dahulu dilakukan verifikasi tentang saranan prasarana penunjang penerapan protokol kesehatan," bebernya. 

Tak sampai disitu sekolah juga diminta menyatakan kesanggupan untuk menjalankan PTM dan memberikan surat kesediaan kepada orang tua siswa untuk mengizinkan siswa mengikuti PTM. 

"Beberapa waktu lalu, Disdikpora juga telah melakukan survei pada orang tua siswa mengenai pelaksanaan PTM dan hasilnya menunjukkan 62 persen responden berharap PTM bisa segera dilakukan," ujarnya. (Han)