Bandung Barat Belajar Tentang Pengembangan Kawasan Malioboro

 

 

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menerima kunjungan kerja Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kuniawan didampingi Plt Ketua PKK Sonya Fatmala, Kabag Protokol dan Komunikasi Agus Ganjar Hidayat, Kasubag Protokol Faizal Firdaus, Kasubag Dokumentasi dan Komunikasi Taufik Kurnaefi beserta staf  pada hari Kamis (18/11) di Ruang Sadewa, Kompleks Balaikota Timoho, Yogyakarta. Dalam kunjungan tersebut Plt Bupati Bandung Barat ingin melihat dan menggali potensi tentang Kawasan Malioboro yang akan dijadikan bekal dalam pengembangan pembangunan Alun-alun Bandung Barat. 

Wawali Heroe Poerwadi menceritakan kondisi Kota Yogyakarta yang memiliki luas 3.250 hektar yang terbagi menjadi 14 Kemantren, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT. "Di Yogyakarta Kecamatan disebut Kemantren hal ini menyesuaikan dengan nomenklatur dalam keistimewaan Yogyakarta,” kata Heroe. 

Lebih lanjut Heroe menuturkan bahwa pendapatan asli daerah Kota Yogyakarta yang terbesar dari pariwisata dan pendidikan dengan potensi 625 hotel, 45 kampus di Kota Yogyakarta dan 116 kampus se-DIY dengan mahasiswa kurang lebih 300 ribuan. Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada rendahnya kunjungan wisatawan dan diliburkannya mahasiswa yang mengakibatkan sebagaian besar masyarakat yang menggantungkan hidup dari situ menjadi kehilangan mata pencaharian. 

“Dalam suasana seperti itu kami senantiasa berkreasi dan berinovasi agar UMKM tetap bisa bertahan melalui program gandeng gendong yang didalamnya terdapat market place yang bisa diakses melalui Jogja Smart Service (JSS),” jelas Heroe. 

Selanjutnya Heroe menjelaskan bahwa salah satu program yang dikembangkan adalah pedestrian Kawasan Malioboro dan Kotabaru serta Jalan Jendral Sudirman hingga Pangeran Diponegoro dan Jalan Panembahan Senopati hingga KHA Dahlan. Selain itu, pihaknya juga mengembangkan wisata sepeda yang menyusuri kampung-kampung wisata di Kota Yogyakarta. 

Saat ini dengan kondisi PPKM level dua dan pariwisata sudah mulai berkembang dimana setiap akhir pekan ada sekitar 600 bis wisata dan 1300 mobil pribadi yang datang ke Yogyakarta. Jumlah itu tidak termasuk kendaraan yang dipulangkan karena tidak memenuhi syarat penerapan protokol kesehatan. 

Plt. Bupati Bandung Barat Hengki Kuniawan menuturkan bahwa Kota Yogyakarta merupakan kota kenangan dan pilihan pada saat shooting film.

Berbagai kenangan manis dan nostalgia tergores dalam ingatan sewaktu berperan sebagai aktor film yang sedang shooting di Yogyakarta. Kenangan itu menuntunnya ke Yogyakarta guna bersilaturahmi dan saling bertukar program yang bisa siterapkan di daerah masing-masing. 

“Kami ingin melihat dan menggali  tentang potensi Kawasan Malioboro yang akan kami jadikan bekal dalam pembangunan dan pengembangan Alun-alun di Bandung Barat,” jelas Hengki. 

Hengki juga berharap ke depan ada semacam kerjasama antar daerah yang bisa dilakukan antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bandung Barat dalam pengembangan potensi pariwisata daerah.

Kunjungan kerja Plt Bupati diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan Kabag Protokol dan komunikasi pimpinan beserta jajarannya melanjutkan dialog pendalaman materi tentang kehumasan, protokol dam informasi. (ant)