Satpol PP Kota Yogya Edukasi Pedagang di Sekitar Sekolah

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta melaksanakan edukasi pencegahan kerumunan setelah kegiatan jam belajar mengajar pada Senin (22/11) di lingkungan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. 

Kepala Satpol-PP Kota Yogyakarta yang diwakili oleh Kasie pembinaan potensi masyarakat Suwarno menyampaikan bahwa SMK Muhammadiyah 3 merupakan salah satu sekolah yang melaksanakan kegiatan panca tertib di lingkungan sekolah dan telah menerapkan pembelajaran tatap muka.

“Pada Pembelajaran tatap muka erdapat potensi kerumunan dikarenakan setelah mengikuti pembelajaran di sekolah tidak semua siswa langsung pulang ke rumah masing-masing tapi ada sebagian siswa yang nongkrong di warung,” kata Suwarno.

Selanjutnya disampaikan Suwarno bahwa Kondisi tersebut perlu diantisipasi dengan melakukan edukasi pada pemilik warung agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan bagi para siswa maupun pembeli lain. Kami hadir menyapa para pedagang untuk bersama mencegah penularan Covid-19 dan berharap tidak terjadi klaster baru.

Dalam kesempatan itu Kepala SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Suprihandono juga menyampaikan bahwa kerumunan setelah jam pulang sekolah masih terjadi di lingkungan sekitar SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta maupun sekolah lain.

“Hal itu dikarenakan siswa tidak mematuhi standar operasional pemebelajaran tatap muka yang seharusnya langsung pulang setelah pembelajaran di sekolah<” jelas Suprihandono

Selain itu Suprihandono juga menjelaskan bahwa kata kerumunan adalah kegiatan siswa yang jajan bersama di sebuah warung atau hanya sekedar nongkrong sambil bincang-bincang tanpa jaga jarak yang dilakukan setelah jam pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Kami berharap dengan pendekatan humanis yang dilakukan oleh Satpol-PP akan terbangun kesadaran bersama antara sekolah, siswa, orang tua, dan masyarakat/pedagang tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan,” harap Suprihandono.

Setelah melakukan koordinasi dengan sekolah kegiatan dilanjutkan dengan penyisiran ke jalan-jalan di kawasan tersebut. Dalam penyisiran tim dibagi 3 untuk meluaskan cakupan edukasi dan salah satu lokasi yang disasar adalah warung yang sering digunakan siswa dari berbagai sekolah untuk nongkrong.

Dalam dialognya dengan para pedagang Suwarno menjelaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan dan peran pemilik warung untuk bisa mengingatkan siapapun yang beli agar disiplin protokol kesehatan.

“Kunci dalam menghadapi sebaran Covid-19 adalah vaksin dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan oleh karena itu jangan ada kerumunan siswa di warung-warung,” tandas Suwarno.

Salah seorang pedangan Ibu Samosir yang berjualan kelontong mengungkapkan rasa senang dan terima kasih pada Satpol-PP yang telah melaksanakan kegiatan edukasi pedagang di seputaran sekolah dan berjanji akan mengingatkan para siswa yang jajan untuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

“Di warung saya terdapat beberapa sekolah, hampir setiap hari para siswa tersebut, mampir untuk membeli makanan atau minuman sambil duduk-duduk di depan warung dan sebagian besar dari para siswa sudah memakai masker namun lebih suka duduk dan ngobrol dalam jarak dekat atau bergerombol,” tutur ibu Samosir.

Ibu Samosir juga berharap agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus penularan Covid-19 yang berdampak pada sepinya warung dan turunnya pendapatan keluarga oleh karena itu ia akan mengingatkan siapapun yang belanja di warungnya agar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. (ant)