Pemkot Yogya Bangkitkan Sastra Lokal Lewat Festival   

Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya membangkitkan sastra lokal melalui kegiatan Festival Sastra Yogyakarta tahun 2021. Berbagai kegiatan ditampilkan seperti workshop aksara Jawa Digital, pertunjukan sastra musikal hanacaraka, pameran karya sastra etnik Yogya secara virtual, pementasan sastra Jawa dan bincang sastra lokal. Diharapkan melalui festival itu bisa meningkatkan pemahaman masyarakat terkait sastra Jawa.

Menurut Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi tidak mudah untuk mengajak masyarakat secara umum bergabung dalam kegiatan Festival Sastra terutama Bahasa Jawa. Apalagi di lingkungan sekolah sulit untuk membiasakan Bahasa Jawa dan aksara Jawa.

“Festival Sastra ini bagian dari edukasi. Makanya dengan festival ini harapannya semakin banyak orang paham dengan sastra Jawa,” kata Heroe dalam talkshow rangkaian Festival Sastra Yogyakarta 2021 yang diadakan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta di Hotel Royal Malioboro, Senin (29/11/2021).

Heroe menilai untuk menjadikan Bahasa Jawa maupun aksara Jawa sebagai kebiasaan atau gerakan tidak bisa hanya melalui festival. Apalagi dalam komunikasi sehari- sehari masyarakat kini tidak banyak yang menggunakan pengantar Bahasa Jawa. Untuk itu perlu wadah seperti lomba sehingga bisa menemukan para peminat dan pemilik bakat sastra Jawa.

“Bicara tentang narasi sastra Jawa halangan kita sudah jarang masyarakat yang menggunakan bahasa pengantar dengan Bahasa Jawa. Sebenarnya tinggal membiasakan tutur jawa di masyarakat,” paparnya.

Pihaknya berharap kegiatan seni budaya dan sastra Jawa tidak hanya dilakukan seniman, tapi juga masyarakat Yogyakarta. Mengingat budaya adalah salah satu potensi yang hidup dan bisa menghidupi di Yogyakarta. Untuk itu Pemkot Yogyakarta mendorong dengan mengadakan beberapa macam festival dengan basis seni budaya seperti Festival Sastra Yogyakarta dan Jogja Cross Culture. Termasuk program Gandes Luwes di sekolah- sekolah di Kota Yogyakarta dan keberadaan kampung- kampung budaya.

“Kota Yogyakarta tidak punya sumber daya alam. Yang bisa hidup dan menghidupi di Yogyakarta salah satu di antaranya adalah budaya. Maka kita mengeksplorasi seni dan budaya yang bisa membuat warganya hidup dan menghidupi. Membuat karakter budaya di Yogyakarta itu juga dipahami dan dilakoni masyarakat,” jelas Heroe.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta berupaya mengemas karya-karya sastra dalam media yang menarik bagi masyarakat dalam kegiatan Festival Sastra Yogyakarta. Kegiatan yang pertama diadakan Dinas Kebudayaan itu diharapkan mudah diterima masyarakat terutama generasi muda untuk memahami dan mencintai sastra Jawa.

“Ini menjadi media apresiasi pelaku sastra dan mengajak masyarakat khususnya generasi muda melestarikan sastra khususnya aksara Jawa. Kegiatan dikemas secara kontekstual mudah dipahami dan diikuti sehingga bangga dengan bahasa dan aksara Jawa,” ucap Yetti.

Rangkaian acara Festival Sastra Yogyakarta tahun 2021 telah digelar sejak bulan Agustus yakni workshop aksara Jawa Digital, produksi pertunjukan sastra musikal Hanacaraka, pameran virtual manuscript karya sastra etnik Yogyakarta, pementasan sastra Kidung Aksara Jawa dan talkshow tema membangkitkan denyut kehidupan sastra lokal di kota budaya, Yogyakarta. Selain itu produksi film sastra Jawa Gegaraning Akrami.(Tri)