Relawan Kebakaran Garda Depan Penanggulangan Kebakaran di Kampung

 

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta menggelar simulasi kebakaran dan pengukuhan Koordinator Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) 45 kelurahan pada Selasa (30/11) di di halaman Pendopo PDAD Ngadiwinatan. 

Dalam kegiatan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan apresiasi pada warga Ngadiwinatan dan Purwodiningratan yang telah bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta dalam upaya mewujudkan masyarakat tangguh bencana kebakaran melalui pemasangan jaringan hidran kering.

“Kondisi kampung Ngadiwinatan dan Purwodiningratan yang padat penduduk dengan rumah yang saling berdekatan satu sama lain dan jalan masuk berupa gang kecil akan sangat terbantu dengan keberadaan hidran kering apabila terjadi musibah kebakaran,” kata Heroe.

Keberadaan hidran untuk antisipasi kebakaran bukanlah harapan terjadinya kebakaran namun sebuah upaya bersama dalam melakukan pengurangan resiko jatuhnya korban jiwa dan harta benda bila terjadi kebakaran urai Heroe lebih lanjut.

“Keberadaan relawan pemadam kebakaran di 45 Kelurahan akan melengkapi keberadaan Kampung Tangguh Bencana, Kampung Panca Tertib dalam membangun sinergitas antar organisasi relawan di kampung,” papar Heroe.

Heroe menegaskan dengan sinergitas dan saling komunikasi antar relawan kampung maka akan terbangun semangat kebersamaan dalam mitigasi bencana.

“Hidran kering ini hendaknya bisa dirawat dengan baik oleh masyarakat agar pada saatnya digunakan tidak membuat kecewa dan tidak bisa digunakan secara maksimal,” tegas Heroe.

Octo Noor Arafat Kepala Dunas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa selain pengukuhan Redkar yang anggotanya tersebar di 45 Kelurahan, 616 Rukun Warga, juga dilakukan Simulasi Penanggulangan Kebakaran. 

“Dalam simulasi kami peragakan berbagai upaya penanganan kebakaran baik secara tradisional, penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), evakuasi korban kebakaran yang dibantu Tim PSC YES 119 maupun praktek pemanfaatan hidran kampung,” jelas Ockto

“Selain itu, simulasi ini juga wahana edukasi warga dalam melokalisir tempat terjadinya kebakaran melalui golden time penangan oleh warga setempat sebelum Tim Petugas Damkarsampai di lokasi kebakaran,” imbuh Ockto

Lebih lanjut disampaikan Ockto bahwa dalam kegiatan ini kami juga menampilkan kemampuan petugas rescue dalam mengevakuasi reptil ular di tengah situasi kebakaran.

 

Edy Ketua RW Ngadiwinatan menyampaikan bahwa melalui simulasi kebakaran pagi ini maka warga di Ngadiwinatan dan Purwodiningratan jadi paham cara penggunaan hidran kering dan bagaimana harus bertindak bila terjadi kebakaran.

“Simulasi pemadam kebakaran dan penyelamatan merupakan upaya cegah dini dan tangkal dini serta merupakan mitigasi bencana kebakaran di masyarakat,” tutur Edy

Menutup kegiatan simulasi, masyarakat sekitar yang terlibat dalam kegiatan dan terlihat sangat antusias dengan kegiatan tersebut mendapatkan kesempatan untuk menaiki "gajah merah" mobil Damkar dan juga berinteraksi dengan reptil hasil tangkapan tim rescue Damkarmat Kota Yogyakarta. . (ant)