Penguatan Seni Budaya Mendukung Destinasi Wisata

 

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi hadiri Deklarasi gerakan perilaku hidup sehat tanpa minuman beralkohol dan pementasan wayang kulit ringkas yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kricak bersama Jogja Tanpa Miras (JTM) pada Selasa (30/11) di ruang terbuka hijau publik Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD DIY Anton Prabu Semendawei, Mantri Pamong Praja Tegalrejo, Lurah Kricak, Polsek, Koramil dan tokoh masyarakat Kricak

Dalam sambutannya Heroe menyampaikan pentingnya upaya pewarisan nilai-nilai luhur budaya jawa dari generasi ke generasi agar di setiap generasi muncul upaya kreatif dan inovasi dalam menjawab tantangan budaya sesuai kondisi zamannya.

“Pembinaan dalang dan pementasan seni pertunjukan wayang kulit adalah salah satu bagian dari proses kreatif dan inovasi dalang dalam menyuguhkan tontonan dan tuntunan yang menarik bagi generasi muda agar seni tersebut tetap di hati masyarakatnya,” kata Heroe.

Heroe juga menjelaskan bahwa penguatan seni budaya di masyarakat akan mendukung keberadaan destinasi wisata sebagai ciri khas pembeda sebuah destinasi satu dengan lainnya.

“Di masa pandemi wisatawan juga memerlukan rasa aman dan nyaman terhadap penularan Covid-19 oleh karena itu penerapan protokol kesehatan merupakan salah satu indikator kelayakan destinasi wisata pada sektor kesehatan. Oleh karena itu mari kita bersama menjaga kota Yogyakarta dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan,” jelas Heroe.

Haryanto Ketua LPMK Kricak dalam sambutannya menuturkan bahwa LPMK tengah menggenjot potensi seni budaya lokal yang dipadu dengan destinasi wisata yang memilki nilai sejarah di Kraton Yogyakarta dan destinasi baru yang memiliki keunikan khas.

“ Kricak memiliki potensi seni budaya baik kerawitan, pedalangan, seni tari, ketoprak dan destinasi wisata sejarah berupa saluran air dari sungai Winongo menuju Kraton Yogyakarta yang disebut kali larangan,” ungkap Haryanto.

Menurut Haryanto di ruang terbuka hijau ini terdapat mesin pembakar sampah yang mampu mengolah limbah sampah rumah tangga untuk dibakar dalam sebuah mesin hingga menjadi abu.

“Mesin pembakar sampah ini merupakan inovasi teknologi tepat guna yang kami ciptakan dan saat ini terus kami upayakan penyempurnaannya agar mampu meminimalkan resiko pencemaran udara yg diakibatkan proses pembakaran sampah tersebut,” imbuh Haryanto.

Dalam kesempatan itu Anton Prabu Semendawei (Wakil Ketua DPRD DIY) menuturkan komitmennya mendukung program kegiatan masyarakat dalam penguatan seni budaya, organisasi seni budaya dan pementasan seni budaya di destinasi wisata.

“Warga Kricak sangat istimewa meski dalam suasana pandemi namun karya dan kreatifitasnya tidak terhenti dan terus berkelanjutan, oleh karena itu kami apresiasi dan dukung dengan program kegiatan kemasyarakatan,” tutur Anton.

“Kami berharap Kricak dengan destinasi wisata dan potensi seni budayanya akan mampu bersaing menjadi salah satu wisata alterenatif setelah kawasan Malioboro dan Kraton,” harap Anton.

Kegiatan Pementasan Wayang Kulit Ringkes dimulai dengan penyerahan gunungan wayang oleh Heroe Poerwadi dengan didampingi Anton Prabu Semerndawei, Haryanto dan Mantri Pamong Praja Tegalrejo. (ant)