masyarakat RW 11 Kepuh Kelurahan Klitren Menggelar  Limbukan

Penjabaran program kota apapun konsep dan bentuknya, akan mudah diterima warga masyarakat apabila disampaikan sesuai dengan kerangka berfikir dan pengalaman warga. Maka dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Tahun 2008, masyarakat RW 11 Kepuh Kelurahan Klitren menggelar  Limbukan Balaikota berupa  pentas seni wayang purwa sebagai media komunikasi program kota Yogyakarta . Demikian Ari Sundarianto. S.Sos Camat Gondokusuman melaporkan pada acara dimaksud. Sabtu (8/11).

Masyarakat RW.11. Kepuh yang didukung oleh LPMK Kelurahan Klitren telah membuahkan program yang langsung dapat dinikmati masyarakat. Ini adalah bentuk partisipasi dan kontribusi langsung masyarakat Kepuh dalam upaya memberikan sumbang-sihnya terhadap bangsa dan negara menuju terwujudnya lingkungan hidup yang lebih nayaman.

Dalang kondang dari Kampung Golo Ki Herry Zudianto yang adalah Walikota Yogyakarta, dalam Limbukan bersama Ki Eko Suryo dari Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta dibantu para waranggono dan niogo-nya sempat memberikan nuansa ger, karena penyampaiannya yang lugas dan transparan menyoal peringatan Sumpah Pemuda dan alpikasinya pada program kampung Kepuh.  

Menghadapi Pemilu 2009 nanti Ki Herry mengharapkan agar warga masyarakat Kepuh khususnya dan Warga Klitren tetap bersatu padu dalam membangun suasana warga yang sudah hidup rukun tanpa sekat apapun dalan pergaulan sosial kemasyarakatan. Kehidupan semacam ini harus terus diperlihara jangan sampai rusak karena adanya perbedaan dalam Pemilu. Boleh beda pendapat hanya pada saat di dalam bilik suara saja, warga bebas menyalurkan aspiorasi politiknya pada kesempatan itu, tetapi sekeluarnya dari bilik suara warga harus sudah menjasdi warga Kepuh yang bersatu, yang manunggal dan saling peduli tanpa adanya rasa perbedaan apapun. Kehidupan sosial semacam ini sangat penting didalam mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan warga dalam ikut berpartisipasi menyukseskan program Kota Yogyakarta Yang Berhati Nyaman.

Menyoroti pelaksanaan kegiatan  mengisi pembangunan dengan mengedepankan peran serta masyarakat seperti kaum wanita, balita, lansia, difabel dan sebagainya ikut berkarya sesuai bidangnya, sehingga mampu menjadi pelopor/panutan yang karyanya terbukti bermanfaat bagi sesama. Warga harus dapat merumuskan karya yang diprogram untuk setahun mendatang agar dapat dievaluasi manfaat dan mudaratnya pada kesempatan berikutnya.

Kepadatan penduduk kota Yogyakarta yang sudah mencapai kepadatan sekitar 17 ribu jiwa per kilo meter persegi harus dapat dikembangkan tata nilai sosial yang mendasari pergaulan hidup, kembangkan nilai hemat, tidak berlebihan untuk saling asih-asah dan asuh dalam ibadah sosial. Sejak dini anak-anak harus sudah dikenalkan dengan gerakan cinta lingkungan guna mendukung program kampung hijau yang bersih, tanamkan nilai hidup sehat tanpa polusi dan kebisingan dengan mendorong anak bersepeda ke sekolah dan karyawan ke kantor, bersepeda tidak identik dengan miskin tetapi peduli dengan lingkungannya sendiri yang kian rusak.