KIAT SEHAT MENJAGA KEHAMILAN

Kehamilan adalah fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita. Ada rasa bangga bagi seorang wanita dalam kehamilannya karena merasa menjadi wanita yang sempurna dengan memiliki anak. Namun kondisi ibu hamil tidaklah selalu sama, ada yang bisa menikmatinya dengan ceria hingga melahirkan, tetapi juga ada yang mengalami banyak keluhan sepanjang kehamilannya. Berbagai mitos dalam masyarakat juga kerap membuat kondisi psikologis ibu hamil mengalami serba ketakutan. Ada mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh minum air es karena bisa membuat bayi lahir besar. Ada juga mitos ibu hamil dilarang makan durian karena menyebabkan gangguan kehamilan.

 

Hal itu terungkap dalam Sarasehan Ibu Hamil dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2008. Sarasehan yang diikuti ratusan ibu hamil dan para kader pendamping ibu hamil se-Kota Yogyakarta ini berlangsung di Ruang Utama Atas Balaikota, Kamis (13/11).  Menghadirkan narasumber Ibu Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Hj Dyah Suminar, dan Kepala UPT Jaminan Kesehatan Daerah, Hj. Kusminatun.

 

Ibu Dyah mengungkapkan, Ibu hamil seyogyanya menjaga kondisi emosi. Jangan biarkan segala macam emosi negatif mengganggu karena akan merugikan janin. Kebersamaan dengan suami sangat membantu istri untuk bisa menjalani kehamilan dengan tenang. Dukungan suami secara psikis membantu istri tetap kuat dan tidak merasa sendirian. Hal ini akan menjalin keeratan hubungan dengan janin sekaligus memberi rasa nyaman pada ibu. Ayah yang kooperatif mempermudah ibu untuk berbagi perasaan, baik perasaan senang karena akan memperoleh bayi maupun rasa khawatir terhadap kehamilan dan kondisi bayinya.

 

Karenanya, menurut Ibu Dyah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil selama masa kehamilannya. Hal yang sangat penting selama kehamilan adalah dukungan keluarga terutama suami.  Ibu hamil juga harus membiasakan diri untuk bergaya hidup sehat dengan menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di dalam keluarga, memperbaiki pola makan dan minum vitamin secara teratur.  Kehamilan tidak berarti menghambat aktivitas/karir. Selama masih bisa beraktivitas lakukan dengan hati riang. Jangan biasakan bermalas-malasan dengan alasan sedang hamil. Selain itu ibu hamil juga perlu menjaga penampilan, walaupun perubahan pada badan tidak bisa dihindari. Kendati badan membesar, jangan malas mempercantik diri.

 

Sementara itu, sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta ’tidak ada ibu hamil yang tidak sehat karena kekurangan gizi’,  setiap ibu hamil di wilayah Kota Yogyakarta mendapatkan jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan ibu hamil ini berupa jaminan pemeriksaan kehamilan sebanyak 8 kali, jaminan biaya persalinan sebesar 350 ribu rupiah, dan 2 kali pemeriksaan pasca kehamilan. Selain itu setiap ibu hamil juga diberikan vitamin penambah darah dengan kualitas bagus, diberikan makanan tambahan ibu hamil sebanyak 100 hari makan, dan setiap balita mendapatkan vitamin dan makanan tambahan sebanyak 100 hari makan. (ismawati)

Kehamilan adalah fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita. Ada rasa bangga bagi seorang wanita dalam kehamilannya karena merasa menjadi wanita yang sempurna dengan memiliki anak. Namun kondisi ibu hamil tidaklah selalu sama, ada yang bisa menikmatinya dengan ceria hingga melahirkan, tetapi juga ada yang mengalami banyak keluhan sepanjang kehamilannya. Berbagai mitos dalam masyarakat juga kerap membuat kondisi psikologis ibu hamil mengalami serba ketakutan. Ada mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh minum air es karena bisa membuat bayi lahir besar. Ada juga mitos ibu hamil dilarang makan durian karena menyebabkan gangguan kehamilan.

 

Hal itu terungkap dalam Sarasehan Ibu Hamil dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2008. Sarasehan yang diikuti ratusan ibu hamil dan para kader pendamping ibu hamil se-Kota Yogyakarta ini berlangsung di Ruang Utama Atas Balaikota, Kamis (13/11).  Menghadirkan narasumber Ibu Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Hj Dyah Suminar, dan Kepala UPT Jaminan Kesehatan Daerah, Hj. Kusminatun.

 

Ibu Dyah mengungkapkan, Ibu hamil seyogyanya menjaga kondisi emosi. Jangan biarkan segala macam emosi negatif mengganggu karena akan merugikan janin. Kebersamaan dengan suami sangat membantu istri untuk bisa menjalani kehamilan dengan tenang. Dukungan suami secara psikis membantu istri tetap kuat dan tidak merasa sendirian. Hal ini akan menjalin keeratan hubungan dengan janin sekaligus memberi rasa nyaman pada ibu. Ayah yang kooperatif mempermudah ibu untuk berbagi perasaan, baik perasaan senang karena akan memperoleh bayi maupun rasa khawatir terhadap kehamilan dan kondisi bayinya.

 

Karenanya, menurut Ibu Dyah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil selama masa kehamilannya. Hal yang sangat penting selama kehamilan adalah dukungan keluarga terutama suami.  Ibu hamil juga harus membiasakan diri untuk bergaya hidup sehat dengan menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di dalam keluarga, memperbaiki pola makan dan minum vitamin secara teratur.  Kehamilan tidak berarti menghambat aktivitas/karir. Selama masih bisa beraktivitas lakukan dengan hati riang. Jangan biasakan bermalas-malasan dengan alasan sedang hamil. Selain itu ibu hamil juga perlu menjaga penampilan, walaupun perubahan pada badan tidak bisa dihindari. Kendati badan membesar, jangan malas mempercantik diri.

 

Sementara itu, sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta ’tidak ada ibu hamil yang tidak sehat karena kekurangan gizi’,  setiap ibu hamil di wilayah Kota Yogyakarta mendapatkan jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan ibu hamil ini berupa jaminan pemeriksaan kehamilan sebanyak 8 kali, jaminan biaya persalinan sebesar 350 ribu rupiah, dan 2 kali pemeriksaan pasca kehamilan. Selain itu setiap ibu hamil juga diberikan vitamin penambah darah dengan kualitas bagus, diberikan makanan tambahan ibu hamil sebanyak 100 hari makan, dan setiap balita mendapatkan vitamin dan makanan tambahan sebanyak 100 hari makan. (ismawati)