TP PKK KOTA JOGJA BERENCANA BANGUN RUMAH PEMULIHAN GIZI

Permasalahan anak Balita gizi buruk atau di kota Yogyakarta diistilahkan  dengan Balita gizi bermasalah dan proses tumbuh kembang anak balita sangat mendapat perhatian dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( TP. PKK ) Kota Yogyakarta. Untuk memutus mata rantai permasalahan gizi buruk ini  TP. PKK Kota Jogja berencana akan mendirikan sebuah rumah yang  khusus menangani anak-anak Balita yang bermasalah dengan gizi. Rumah ini akan diberi nama Rumah Pemulihan Gizi (RPG).

 

Demikian ungkap ketua TP. PKK Kota Yogyakarta Hj. Dyah Suminar Herry Zudianto, di sela-sela acara  Pameran dan Kontes  olahan ikan menu balita dan olahan  non beras,  bertempat di kompleks Pasar Ikan Higienis (PIH) Yogyakarta , Kamis, (20/11).

 

Dyah Suminar mengatakan permasalahan gizi atau gizi bermasalah di Kota Yogyakarta  khususnya  Balita bisa diselesaikan dengan  pembentukan perilaku orang tua dan calon-calon orang tua. Dirinya merasa gembira karena ada Puskesmas yang telah melangkah lebih maju dengan melakukan intervensi ke para  calon pengantin.

 

“Saya merasa gembira karena ada Puskesmas seperti Puskesmas Mantrijeron misalnya, telah memberikan  pemahaman bukan saja kepada para orang tua balita namun juga kepada calon pengantin atau calon orangtua, tentang  bagaimana gizi yang seharusnya diberikan pada anak-anak balita.,” ungkap Dyah Suminar.

 

Menurut Dyah,  untuk mengentaskan permasalahan gizi buruk pada balita  peran orang tua sangatlah penting. Selain itu perlu juga kerja sama dengan kader gizi, dan lembaga yang terkait  ada.

 

Mengenai Rumah Pemulihan Gizi, Dyah menjelaskan konsepnya mirip dengan Tempat  Penitipan Anak (TPA) yang sudah ada. Tetapi  Rumah Pemulihan Gizi ini hanya digunakan untuk mendidik  masalah gizi. Diharapkan kebiasaan yang didapat anak-anak di Rumah Pemulihan Gizi nantinya akan diterapkan pula di rumah masing – masing. Di RPG nantinya anak-anak balita juga diajarkan  tentang pembelajaran PAUD dan pendidikan anak sesuai dengan kelompok usia masing-masing

 

“ Saya berharap anak diantar orangtuanya. Orang tuanya  ikut belajar, nanti di rumah dia melakukan hal yang sama, dan anak sudah terbiasa dengan makanan – makanan yang bergizi dan pola hidup yang bersih dan sehat.  ,” ungkap Dyah.

 

Dyah menambahkan  RPG ini ditargetkan 21 April 2009 nanti akan mulai digunakan.  Untuk perehaban gedung dan pengadaan peralatan masak dan istirahat bagi anak-anak, TP.PKK telah mendapatkan dana dari PT. Pertamina, sebesar Rp.90 juta. Dyah berharap natinya Pemkot Yogyakarta juga akan membantu pendanaan RPG ini. Namun hal ini menurut Dyah pihaknya masih membuat proposal kepada Pemkot melalui Walikota. (@mix)