WARGA DI EMPAT BANTARAN SUNGAI BERSIHKAN SUNGAI

Warga masyarakat di bantaran sungai Gajahwong, Code, Winongo dan Belik  melakukan kerja bhakti masal membersihkan sampah dan kotoran yang berserakan di empat sungai yang melewati Kota Yogyakarta, Minggu pagi (23/11).

Sekitar pukul 07.00 WIB  warga di empat bantaran sungai tersebut mulai terlihat turun ke sungai memunguti sampah berupa plastik , batang dan ranting pohon yang terhanyut banjir akibat hujan beberapa hari belakangan ini. Ada beberapa warga meratakan gundukan tanah dan pasir yang menghalangi jalannya air , ada juga yang memotongi dan mebersihkan rumput liar yang merambat di pinggiran sungai.

Ir. Ika Rostika dari Dinas Lingungan Hidup Kota Yogyakarta menjelaskan program kali bersih ( prokasih ) yang dilakukan dua kali setahun ini bertujuan mengajak warga masyarakat di bantaran sungai dan masyarakat umumnya lebih peduli dan mencintai sungai, 
Ir. Ika berharap kegiatan yang menjadi program kerja Dinas Lingkungan Hidup ini dapat menggugah hati warga Yogyakarta untuk ikut menjaga kebersihan sungai.

"Kegiatan kerja bhakti masal ini merupakan sebuah gerakan penggugah hati masyarakat. Diharapkan setiap hari warga masyarakat di bantaran sungai  terus menjaga dan membersihkan sungai. Dengan cara tidak membuang sampah ke sungai. Kalau warga membuang sampah ke sungai akan merugikan semua orang, karena selain kotor sungai akan tercemari. Selain itu tumpukan sampah juga akan mengakibatkan banjir,” ungkap Ir. Ika yang ditemui saat meninjau pelaksanaan kerja bhakti di sungai Code.

Ir. Ika Rostika menghimbau agar semua warga Kota Yogyakarta untuk saying dan peduli dan memberikan perawatan dan pemerliharaan sungai dengan tidak membuang sampah dan limbah yang belum diolah kedalam sungai agar kualitas air yang ada di kota Yogyakarta tetap sesuai dengan baku mutu yang ditentukan.

Menurut Ika sekarang ini tingkat kesadaran warga masyarakat untuk memelihara sungai sudah banyak meningkat. Hal ini dibuktikan dengan animo warga masyarakat untuk membersihkan sungai dari hari ke hari sudah semakin tinggi. Dikatakan semangat ini sudah menjadi budaya di masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. “Sebagai contoh, banyak ibu yang menanamkan kesadaran ini pada anak-anaknya. Agar tidak membuang sampah ke sungai. Ini adalah hal yang menggembirakan,” ungkap Ika.

Ditambahkan Ir. Ika bahwa penanganan masalah sungai di Kota Yogyakarta harus dilakukan secara sinergis antara kabupaten Sleman yang merupakan daerah hulu sungai, Kota Yogyakarta (tengah) dan kabupaten Bantul (hilir). Dengan program yang sinergis antara ketiga daerah ( Sleman . Kota Yogyakarta, Bantul) dan dikoordinir oleh Bapedalda Propinsi DIY ini diharapkan permasalahan kualitas sungai akan tercapai sesuai dengan tingkat baku mutu yang diharapkan . Menurutnya sekarang ini ketiga daerah selalu melakukan koordinasi dengan baik sehingga pencemaran sungai masih pada batas yang wajar .

Ika menjelaskan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 214 Tahun 1991, tentang Standar Baku Mutu Sungai, tingkat Biological Oxigen Demand (BOD) 50 dan Chemical Oxigen Demand (COD) 10. “Untuk sungai Code standar baku mutunya masih diatas 50. Hal ini dikarenakan beban sungai Code lebih besar dibanding sungai Gajahwong, dan Winongo yang belum terlalu tercemar.,” jelas Ir. Ika. Menurutnya, pencemaran utama sungai di kota Yogyakara bersumber dari limbah domestik yang dibuang langsung ke sungai.

Sementara itu, Ketua RT. 18, RW . 4 Kelurahan Terban Yogyakarta, Sumpono, ditemui di lokasi kerja bhakti mengatakan kegiatan kerja bhakti bersih sungai sudah menjadi tradisi dan budaya warganya. Dikatakan secara rutin setiap dua bulan sekali warga RT. 18 dan warga lain di sekitar bantaran sungai melakukan pembersihan sungai dari sampah-sampah. “ Kami rutin membersihkan sungai. Dan bukan saja membersihkan sungai dari sampahnya saja tetapi kami juga membuat taman di pinggiran sungai ini,” ungkap Sumpono.

Memang, apa yang dikatakan Sumpono itu benar. Wilayah RT. 18, RW. 4 yang terletak di bawah jembatan Sadjito terlihat asri karena banyak taman terbentang di sepanjang bantaran sungai Code.    (@mix)