Kementerian PPA Apresiasi Layanan Puspaga Kenari

 

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menerima kunjungan Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), di Gedung PKK Lantai 2 Balaikota Yogyakarta Selasa (21/12). Kegiatan ini dalam rangka Monev Pelaksanaan Layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Keluarga Ngayomi Asah-Asih-Asuh Harmoni (Kenari) di Kota Yogyakarta.

Puspaga Kenari merupakan one stop services atau Layanan Satu Pintu Keluarga , Holistik Integratif Berbasis Hak Anak yang dapat diwujudkan dengan mudah dan cepat dijangkau oleh anak, keluarga dan masyarakat dengan rasa aman, menyenangkan dan layanan ini secara gratis.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, dukungan dari berbagai pihak ke depannya Kota Yogyakarta menjadi Kota Layak Anak, dengan mengadakan kegiatan dan berbagai lomba antar kelurahan dan kemantren ramah anak.
“ Kegiatan lomba nantinya dapat mendorong terciptanya sebuah fasilitas atau layanan yang benar-benar suasana layak anak,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan di Kota Yogya dispensasi pernikahan berdasarkan umur usia di bawah 18 tahun (kurang satu hari) mencapai 24 persen, sedangkan usia di atas 18 tahun mencapai 17 persen. Data tersebut diambil dari rekapitulasi klien Puspaga di bulan Januari – November 2021.

“ Kita berharap ada yang berbeda terkait dengan menyandang predikat Kota Layak Anak. Kita kejar semuanya agar apa yang masih perlu diperbaiki bisa diperbaiki dan menjadi evaluasi agar predikat terasa nyata dan dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Sementara Deputi Pemenuhan Hak Anak Ir. Agustina Erni mengungkapkan, tujuan berkunjung ke Kota Yogyakarta ini sangat dinantikan, karena komitmen dan kerja keras Kota Yogyakarta ini dapat menjadi percontohan bagi kota lainnya.

“ Di Kota Yogyakarta sudah memiliki komitmen di setiap sektornya. Peran ibu dalam suatu pertumbuhan anak ini besar sekali. Anak yang nikah di usia sekolah, kalau sejak sekarang tidak ada pencegahan maka menjadi masalah di kemudian hari,” katanya.

Erni berharap Kota Yogyakarta bisa membangun jejaring yang efektif dengan merespon suatu isu yang muncul terutama akibat pandemi.
“ Kami mempelajarinya dari sini. Kita perlu membuat pedoman replikasi yang bisa dicontoh kabupaten lain. Saya yakin Kota Yogyakarta ini sudah bagus dalam pelayanan pemberdayaan perempuan dan anak. Kota Yogya dirasa cukup cepat dalam merespon suatu masalah,” ujarnya. (Hes)