Pemkot Yogya Giatkan Pengawasan Mutu Pangan   

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggiatkan pengawasan mutu pangan dan ketersediaan bahan pokok mendekati Natal dan Tahun Baru. Pengawasan oleh tim gabungan dari Dinas Pertanian Pangan, Dinas Perdagangan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta itu untuk mengontrol bahan pangan yang dijual berkualitas dan ketersediaannya mencukupi.

“Pangan adalah kebutuhan dasar atau pokok masyarakat, amanahnya pemerintah harus bisa menjamin pangan dari sisi distribusi ketersediaannya, keterjangkauannya dan kualitas mutunya,” kata Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Imam Nurwahid, di sela pengawasan mutu pangan salah satu supermarket, Kamis (23/12/2021).

Pengawasan mutu pangan terkait kelayakan konsumsi misalnya bahan pangan tidak busuk, mengenai izin edar, masa kedaluwarsa dan kemasan. Bahan pangan yang dipantau kondisinya di antaranya daging, telur, sayur, cabai, bumbu- bumbu dapur dalam kemasan, makanan kaleng dan minyak goreng.

Menurutnya dari hasil pengawasan selama dua hari ini di beberapa supermarket, mutu bahan pangan yang dijual cukup terjaga. Tidak ada temuan yang terkait langsung dengan tidak memenuhi standar bahan pangan. Namun ada beberapa produk bahan pangan dengan izin edar sudah kedaluwarsa, tapi produk di dalamnya tidak melebihi masa kedaluwarsa. Misalnya beras kemasan.

Kondisi itu langsung disampaikan kepada pengelola supermarket agar menyampaikan ke penyuplai atau pemasok produk terkait izin edar yang sudah kedaluwarsa. “Kami minta ke pengelola agar menyampaikan ke penyuplai produk mengenai izin edar ini. Kalau dari sisi mutu ada beberapa standarisasi perizinan yang ada,” paparnya.

Sedangkan mengenai ketersediaan bahan pangan, Imam menyatakan dari sistem yang dibangun situasi pangan di Kota Yogyakarta stok tersedia menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Pihaknya juga sudah berdiskusi dengan manajemen supermarket terkait ketersediaan bahan pangan.

“Kami juga memantau suplai berapa, ketersediaan mulai dari tingkat distributor pengecer sampai kebutuhan masyarakat. Jadi kebutuhan masyarakat perharinya berapa itu aman,” tambah Imam.

Sementara itu Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Sri Riswanti mengatakan menjelang natal dan tahun baru, ketersediaan 9 bahan pokok dan komoditi lainnya di Kota Yogyakarta sangat mencukupi. Harga produk kemasan juga terpantau sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan. Meski demikian dari sisi harga, ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan signifikan seperti telur ayam broiler yang berkisar Rp 29.000/kg sampai Rp 30.000 dan cabai rawit sekitar Rp 85.000/kg.

“Kami pastikan ketersediaan ini sangat cukup dan melimpah. Surplus, untuk kebutuhan per minggu dan sampai dengan akhir tahun. Hanya saja dari sisi harga ada yang memang mengalami kenaikan  cukup tajam yaitu telur dan cabai rawit,”  terang Riswanti.

Dia menjelaskan komoditi telur ini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh faktor kebutuhan dan ketersediaan di peternak. Dari pantauannya beberapa hari ini, kenaikan harga telur karena bersamaan dengan turunnya bantuan Program Keluarga Harapan. Walaupun harga telur agak tajam, lanjutnya tapi masih kondusif tidak menimbulkan panik buying di masyarakat. Sedangkan cabai rawit dipengaruhi cuaca sehingga hasil panen di petani memang agak menurun.(Tri)

 

Keterangan foto : Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta sedang mengecek kadar ph pada daging untuk mengukur tingkat kesegaran.