KETUA DPRD KOTA JOGJA KHOTIB SHALAT IDUL ADHA 1429 H DI BALAIKOTA

Akibat hujan yang mengguyur kota Yogyakarta dan sekitarnya, ratusan  Umat Islam yang berada di sekitar Kompleks Balaikota dan pendatang dari luar Yogyakarta yang hendak menunaikan shalat Idul Adha 1429 H di halaman depan Balaikota Yogyakarta terpaksa harus berpindah ke Masjid Diponegoro dan teras perkantoran  yang berada di Kompleks Balaikota, meskipun demikian ada beberapa yang tetap bertahan menunaikan shalat dalam guyuran hujan .

 

Bertindak sebagai imam Kepala Depag Kota Yogyakarta H. Nurudin SH, MA dan khotib Ketua DPRD Kota  Yogyakarta Arif Noor Hartanto, S.IP yang membawakan khotbah  berjudul Kesalehan Sosial dan Reorientasi Hidup. Dalam khotbahnya Arif Noor Hartanto mengatakan ibadah qurban harus didukan pada dimensi pencapaian tingkat tauhid keimanan dan tauhid sosial yang prima. Ibadah qurban sering kali dipandang orang sebagai sebuah ibadah yang membutuhkan daya dukung metari yang tidak sedikit untuk membeli hewan qurban. “Kadangkala kita alpa untuk menangkap makna filosofis yang terkandung dalam ibadah tersebut. Marilah kita bandingkan dengan pengorbanan Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya. Tentu tidak sebanding dengan harga seekor kambing atau sepertujuh bagian untuk lembu,” ungkap Arif.

 

Arif menambahkan seringkali manusia merasa berat untuk melaksanakan qurban karena lebih mengedepankan kecintaan manusia akan harta yang dimiliki dan munculnya sikap egoisme untuk berbagi dengan sesama. Padahal menurutnya di dalam Al-Quran Allah SWT telah mengingatkan bahwa harta yang dimiliki bisa menjadi fitnah bagi diri sendiri. Harta bukanlah perhiasan  dan bekal terbaik untuk menghadap kepadaNya, tetapi haruslah didudukan  sebagai sarana untuk memperbanyak kualitas dan peningkatan kualitas peribadahan dengan berorientasi pada pencapaian kehidupan akhirat yang lebih baik. Arif mengingatkan ibadah qurban hendaknya dijadikan sebagai wahana terbaik untuk mewujudkan  bukti keimanan dan kesalehan sosial terhadap sesama dan jangan sekali-kali merasa telah berbuat baik  dan pasti akan diterima dan mendapat pahala dari Allah SWT. “ Juga setiap amal shaleh kita kepada sesama, janganlah sekali-kali berharap balasan dari orang yang bersangkutan , tetapi semata-mata kita mengharapkan balasan dan limpahan pahala dari Allah SWT,” ujar Arif.

 

Usai Shalat Idul Adha dilanjutkan dengan pemotongan  hewan qurban dilakukan disamping utara Masjid Diponegoro. Kepala Depag Kota Yogyakarta H. Nurudin SH, MA melaporkan  hewan qurban yang disumbangkan  melalui Pemerintah Kota Yogyakarta terdiri atas  7 ekor sapi dan 16 ekor kambing. Ketujuh sapi tersebut merupakan sumbangan dari  Walikota Yogyakarta 1 ekor , iuran PNS Kota Yogyakarta (2), APBD (1), Depag Kota Yogyakarta (1), para Assek Pemkot Jogja (1), Propinsi DIY (1) langsung diserahkan ke masjid Sholihin di Ledok Tukangan. Satu ekor lagi dari ketujuh ekor sapi ini akan diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Sedangkan,  kambing  qurban sebanyak 16 ekor merupakan pemberikan Wakil Walikota, Kodim dan Iuran Pegawai dilingkungan Balikota (14 ekor).  Daging dari keenambelas kambing ini dibagikan kepada masyarakat disekitar lingkungan Balikota  dan juga untuk Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta.

 

Hewan – hewan qurban ini selanjutnya diserahkan Wakil Walikota H. Haryadi Suyuti kepada panitia untuk disembelih dan dibagikan kepada yang berhak mendapatkan. Wakil Walikota mengatakan hari Raya Idul Qurban yang dirayakan Umat Islam di seluruh dunia ini haruslah dimaknai sebagai sebuah semangat atas kebenaran , kesabaran, keiklasan yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail  dalam rangka mentaati apa yang menjadi perintah dari Allah SWT. “Semangat berqurban seperti ini hendaknya dilakukan bukan saja pada peristiwa Idul Qurban saja tetapi hendaknya dimaknai dalam kehidupan kita sehari-hari. Sudah waktunya semangat berqurban yang penuh ikhlas  ini kita lakukan untuk sama saudara kita yang membutuhkan,” ujar Wakil Walikota. (@mix)