GERAKAN PEREMPUAN TANAM DAN PELIHARA POHON

Perempuan-perempuan warga rumah susun Jogoyudan beramai-ramai melakukan gerakan penanaman pohon di lingkungannya. Berbagai jenis pohon perindang dan buah-buahan ditanam berjajar di sekitar bantaran Kali Code wilayahnya. Mereka ingin menjadikan kawasan tempat tinggalnya yang bersebelahan dengan aliran Kali Code itu menjadi lebih hijau, sejuk, nyaman dan asri hingga tidak ada kesan kumuh di lingkungan rumah susun itu.

 

Sebuah bentuk kearifan local para perempuan di Kota Yogyakarta dalam menyikapi pemanasan global ini diwujudkan dalam ‘Gerakan Perempuan Tanam Dan Pelihara Pohon’ yang dipusatkan di kampung Jogoyudan pada Minggu (14/12). Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta, perempuan Jogoyudan dan perempuan seluruh Kota Yogyakarta bersama TP PKK Kota Yogyakarta melakukan gerakan penanaman pohon.  

 

Sebanyak 10.100 batang pohon akan ditanam di seluruh penjuru Kota Yogyakarta. Dari sejumlah itu sebanyak 4.900 batang ditanam oleh perempuan dan sisanya sebanyak 5200 batang akan ditanam oleh masyarakat. Selain pohon perindang jenis yang ditanam juga pohon produktif terutama pohon sukun yang menjadi ikon tahun 2008 ini.

 

Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Hj Dyah Suminar pada kesempatan itu mengatakan, “Hari ini di Kota dilakukan gerakan bersama penanaman pohon di kampung Jogoyudan. Kegiatan ini kita sadari karena kondisi lingkungan di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan. Pembangunan fisik yang ada tidak seimbang dengan ketersediaan lahan hijau. Seperti halnya di Jogoyudan ini lahannya telah terkurangi untuk rumah susun ini sehingga di kampung ini harus mengganti lahan yang ditanami gedung itu dengan kegiatan penghijauan sebagai penyeimbang alam. Dengan demikian dapat mencegah peningkatan suhu bumi”.

 

Gerakan ini merupakan program nasional yg telah ditindaklanjuti oleh daerah lain di seluruh Indonesia termasuk di Propinsi DIY yang kegiatan pencanangannya dilakukan pada 1 Desember lalu di desa Karangsari Kecamatan Semin Gunungkidul. Di Kota Yogyakarta gerakan ini dimotori oleh organisasi-organisasi wanita seperti TP PKK, Dharma Wanita, dan lainnya. Juga didukung oleh beberapa instansi diantaranya Dinas Lingkungan Hidup serta Kantor Pertanian dan Kehewanan. Sedang di tingkat pusat telah dilaksanakan pada tanggal 13 dan 14 November lalu dengan rangkaian kegiatan yaitu konferensi nasional serta pameran kearifan local perempuan Indonesia menuju ketahanan pangan keluarga.

 

Ditambahkan oleh Ibu Dyah, Sebenarnya kegiatan ini oleh PKK Kota telah dimulai sejak 2003 yaitu dengan program Gerakan Germar Menanam. Di seluruh kampung telah ditanam banyak  tanaman hias, tanaman produktif dan tanaman bernilai ekonomis. “Harapan saya dengan program ini menggugah kesadaran kita bahwa mennciptakan lingkungan yang hijau asri indah dan nyaman  adalah sebuah investasi bagi anak cucu kita kelak” ujarnya. (ismawati/bid)

Perempuan-perempuan warga rumah susun Jogoyudan beramai-ramai melakukan gerakan penanaman pohon di lingkungannya. Berbagai jenis pohon perindang dan buah-buahan ditanam berjajar di sekitar bantaran Kali Code wilayahnya. Mereka ingin menjadikan kawasan tempat tinggalnya yang bersebelahan dengan aliran Kali Code itu menjadi lebih hijau, sejuk, nyaman dan asri hingga tidak ada kesan kumuh di lingkungan rumah susun itu.

 

Sebuah bentuk kearifan local para perempuan di Kota Yogyakarta dalam menyikapi pemanasan global ini diwujudkan dalam ‘Gerakan Perempuan Tanam Dan Pelihara Pohon’ yang dipusatkan di kampung Jogoyudan pada Minggu (14/12). Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta, perempuan Jogoyudan dan perempuan seluruh Kota Yogyakarta bersama TP PKK Kota Yogyakarta melakukan gerakan penanaman pohon.  

 

Sebanyak 10.100 batang pohon akan ditanam di seluruh penjuru Kota Yogyakarta. Dari sejumlah itu sebanyak 4.900 batang ditanam oleh perempuan dan sisanya sebanyak 5200 batang akan ditanam oleh masyarakat. Selain pohon perindang jenis yang ditanam juga pohon produktif terutama pohon sukun yang menjadi ikon tahun 2008 ini.

 

Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Hj Dyah Suminar pada kesempatan itu mengatakan, “Hari ini di Kota dilakukan gerakan bersama penanaman pohon di kampung Jogoyudan. Kegiatan ini kita sadari karena kondisi lingkungan di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan. Pembangunan fisik yang ada tidak seimbang dengan ketersediaan lahan hijau. Seperti halnya di Jogoyudan ini lahannya telah terkurangi untuk rumah susun ini sehingga di kampung ini harus mengganti lahan yang ditanami gedung itu dengan kegiatan penghijauan sebagai penyeimbang alam. Dengan demikian dapat mencegah peningkatan suhu bumi”.

 

Gerakan ini merupakan program nasional yg telah ditindaklanjuti oleh daerah lain di seluruh Indonesia termasuk di Propinsi DIY yang kegiatan pencanangannya dilakukan pada 1 Desember lalu di desa Karangsari Kecamatan Semin Gunungkidul. Di Kota Yogyakarta gerakan ini dimotori oleh organisasi-organisasi wanita seperti TP PKK, Dharma Wanita, dan lainnya. Juga didukung oleh beberapa instansi diantaranya Dinas Lingkungan Hidup serta Kantor Pertanian dan Kehewanan. Sedang di tingkat pusat telah dilaksanakan pada tanggal 13 dan 14 November lalu dengan rangkaian kegiatan yaitu konferensi nasional serta pameran kearifan local perempuan Indonesia menuju ketahanan pangan keluarga.

 

Ditambahkan oleh Ibu Dyah, Sebenarnya kegiatan ini oleh PKK Kota telah dimulai sejak 2003 yaitu dengan program Gerakan Germar Menanam. Di seluruh kampung telah ditanam banyak  tanaman hias, tanaman produktif dan tanaman bernilai ekonomis. “Harapan saya dengan program ini menggugah kesadaran kita bahwa mennciptakan lingkungan yang hijau asri indah dan nyaman  adalah sebuah investasi bagi anak cucu kita kelak” ujarnya. (ismawati/bid)