Kemantren Tegalrejo Terus Ajak Warganya Maksimalkan Bank Sampah

Kemantren Tegalrejo Kota Yogya terus berupaya mengajak warganya untuk memaksimalkan pemanfaatan bank sampah dalam menjaga lingkungan sekaligus menambah untuk pundi-pundi pendapatan. 

Mantri Pamong Praja Kemantren Tegalrejo, Antariksa Agus Purnama mengatakan hingga saat ini Kemantren Tegalrejo memiliki kurang lebih 42 bank sampah yang mana tersebar di beberapa kelurahan.

"Dengan adanya bank sampah ini, diharapakan masyarakat di Kemantren Tegalrejp mampu untuk mengelola sampah-sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri," ujarnya, Jumat (7/1/2022).

Agus mengungkapkan tujuan dibentuknya bank sampah adalah mendidik dan membudayakan pengurangan sampah di tingkat masyarakat sekaligus mengambil manfaat ekonomi dari pelaksanaannya. 

"Salah satu upaya pengelolaan sampah yang perlu dikembangkan adalah dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah secara mandiri dan produktif," bebernya. 

Menurutnya dengan membiasakan masyarakat untuk memilah sampah akan menimbulkan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan dan tidak bergantung pada pemerintah. 

"Metode ini merupakan metode yang paling efektif untuk mendapatkan jenis sampah tertentu yang tidak terkontaminasi oleh jenis-jenis sampah jenis lainnya, sehingga memudahkan untuk proses daur ulang," ujarnya.

Cara kerja bank sampah ini adalah tiap satu bulan sekali masing-masing rumah tangga akan menyetorkan sampah yang telah mereka pilah ke tempat penampungan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

"Setelah dikumpulkan nanti pengurus akan menimbang dan pengepul datang. Jumlah sampah yang dikumpulkan itu akan menjadi tabungan warga dan bisa diuangkan atau diambil kapan saja," katanya. 

Rata-rata tiap kelompok bank sampah beranggotakan sebanyak 50-70 nasabah dan mampu meraup keuntungan dari penjualan sampah hingga ratusan ribu setiap bulannya. 

Salah satu bank sampah yang aktif adalah bank sampah Salingsih RW 02 Kelurahan Bener, di bank sampah ini, sampah yang terkumpul dari hasi penyetoran warga bisa mencapai 15 kg setiap bulannya. 

Pendiri bank sampah tersebut, Novi Aryani mengatakan, jenis sampah hasil penyetoran warga ini bermacam-macam, seperti kertas, kaca, handuk bekas, serta botol minyak goreng. 

Pihaknya berharap agar program ini bisa berkembang dan berkelanjutan, karena dengan adanya bank sampah tersebut dapat menambah penghasilan warga. (Han)