Menuju PTM 100 Persen, Biasakan Prokes di Sekolah

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi meninjau kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Pemerintah Kota Yogyakarta menerapkan PTM dengan kapasitas murid 100 persen di Kota Yogyakarta secara bertahap. PTM yang sudah berlangsung untuk membiasakan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) bagi para murid dan sekolah guna mencegah penularan Covid-19.

“Kami lihat memang semua protokol kesehatan dijalankan dan fasilitas (prokes) sekolah sudah ada. Yang sekarang diperlukan adalah membiasakan agar anak- anak ketika di sekolah itu, prokes dijalankan dengan baik,” kata Heroe saat meninjau kegiatan PTM di MTSN 1 Yogyakarta, Senin (10/1/2021).

Heroe menegaskan penerapan PTM di sekolah- sekolah di Kota Yogyakarta dilakukan bertahap dari sebelumnya 50 persen dan semester genap tahun ajaran 2021/2022 ditingkatkan berkisar 60-70 persen. Menurutnya penerapan PTM secara bertahap itu untuk membiasakan para murid dan pihak sekolah menjalankan prokes di sekolah. Jika semua sudah terbiasa dengan prokes di sekolah maka akan diterapkan PTM 100 persen.

“Ini untuk membiasakan sekolah menangani dari sebelumnya 50 persen sekarang ditingkatkan menjadi 70 persen. Itu paling tidak supaya kalau ada sesuatu bisa segera ditangani dulu, seperti kelengkapan fasilitasnya. Kalau sudah terkondisi terbiasa (prokes), nanti 100 persen,” terangnya.

Heroe mencontohkan beberapa prokes di sekolah di antaranya pengaturan saat para murid keluar masuk sekolah dan antar jemput para murid oleh orang tua. Kebijakan sekolah tidak membuka kantin dan mengimbau para murid membawa bekal makan dan minum sendiri adalah bagian dari protokol kesehatan.

Dalam kesempatan itu Heroe mengajak para murid untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Mulai dari memakai masker di kelas dan saat berkumpul, hingga menjaga jarak serta interaksi fisik di sekolah. Termasuk jika kondisi badan sakit diminta untuk di rumah dahulu.

“Bagaimana ketika diantar dan dijemput tidak terjadi kerumunan membahayakan. Makanya ini semua untuk membiasakan murid dan sekolah membiasakan diri dengan pemenuhan fasilitas yang diperlukan serta mengatur orangtua yang antar jemput,” tutur Heroe.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu menjelaskan, Pemkot Yogyakarta juga terus melakukan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Kota Yogyakarta. Setiap hari ada sekitar 3.000 anak usia 6-11 tahun yang divaksinasi Covid-19.

“Kami juga melakukan skrining (pemeriksaan). Sepuluh persen tiap sekolah kami tes antigen untuk mengontrol, termasuk mengevaluasi pembelajaran tatap muka dijalankan dengan baik atau tidak,” pungkas Heroe.(Tri)