Musrenbang Bumijo Tekankan Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Kelurahan Bumijo Kemantren Jetis Kota Yogyakarta mengadakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2022 untuk usulan kegiatan tahun 2023. Salah satu hal yang ditekankan dalam usulan kegiatan tahun 2023 di Kelurahan Bumijo adalah pemberdayaan masyarakat.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Bumjo, Priyanto mengatakan usulan Musrenbang kelurahan itu sudah melalui Musrenbang tingkat kampung yang melibatkan semua tokoh masyarakat. Dalam Musrenbang itu Kelurahan Bumijo mengangkat konsep mengembangkan ekonomi kreatif lewat ekonomi mikro dan kecil dengan dukungan rasa memiliki rasa akan kesadaran mitigasi bencana serta berbasis seni budaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tekankan pemberdayaan untuk kesejahteraan masyarakat dan tingkatkan ekonomi wilayah,” kata Priyanto saat Musrenbang Kelurahan Bumijo, di Hotel Khas Tugu Yogyakarta, Sabtu (22/1/2022).
Dia menyebut pagu anggaran untuk usulan kegiatan pemberdayaan tahun 2023 di Kelurahan Bumijo sekitar Rp 402 juta. Sedangkan kegiatan usulan kegiatan fisik sekitar Rp 318 juta. Namun demikian dia menyampaikan tidak semua usulan masyarakat bisa direalisasikan karena disesuaikan dengan pagu anggaran. “Anggaran pemberdayaan lebih besar daripada fisik Itu menunjukan komitmen fokus pada pemberdayaan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Adapun usulan kegiatan pemberdayaan di antaranya program pemberdayaan di antaranya pelatihan kerajinan di wilayah, pelatihan budaya untuk peningkatan kapasitas wilayah, pelatihan kuliner, pelatihan pertanian perkotaan, pelatihan penanganan bencana, pelatihan kreativitas dan pembinaan generasi muda.
Untuk usulan kegiatan fisik di antaranya pembangunan sumur peresapan air hujan di wilayah, rehabilitasi rumah tidak layak huni, peningkatan dan pemeliharaan, mandi cuci kakus umum di wilayah. Selain itu penataan kawasan pemandian Donotirto sebagai kawasan budaya yang menjadi potensi wilayah sebagai salah satu titik ungkit pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemberdayaan diharapkan agar ada pelatihan- pelatihan manajemen terkait masterplan kelurahan. Misalnya program pemberdayaan meningkatkan SDM Pokdarwis karena prioritas untuk mengangkat potensi wisata di Bumijo,” terang Lurah Bumijo Ani Purwanti.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan master plan pembangunan harus jelas dan memiliki batasan terkait target capaian. Dalam penganggaran pembangunan di kelurahan harus difokuskan agar hasilnya dapat dirasakan masyarakat
“Kami harap di kelurahan ada anggaran yang bisa difokuskan, ditanjakne. Makanya saya selalu katakan ayo temata, temanja, krasa. Setelah musrenbang ini lurah dan LPMK harus komunikasi dengan OPD terkait agar mengalokasikan anggaran untuk membantu pembangunan,” jelas Heroe.
Dicontohkan untuk penataan lingkungan maka harus berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman. Termasuk mengajak elemen korporasi dan kampus sekitar untuk terlibat dalam pembangunan di wilayah kelurahan. Oleh sebab itu Pemkot Yogyakarta mendorong gerakan Gandeng Gendong yaitu gerakan saling menyatukan langkah berkolaborasi untuk mempercepat pembangunan.(Tri)