Penanaman Kopi Perkuat Citra Kampung Wisata Giwangan

 

Kelurahan Giwangan Kemantren Umbulharjo mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada Jumat (20/1) di Pendopo Kelurahan Giwangan. 

Musrenbang yang diadakan secara daring maupun luring dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, pimpinan Organisasi Peragkat Daerah (OPD), Mantri Pamong Praja Umbulharjo, Lurah, LPMK serta tokoh masyarakat Kelurahan Giwangan. Dalam kesempatan itu Heroe Poerwadi menyerahkan bibit kopi pada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Ketua kampung untuk ditanam di sekitar Dermaga Cinta dan Bendung Lepen atau di pinggiran sungai Gajah Wong.

“Alhamdulilah Master Plan Kelurahan Giwangan telah selesai disusun dan bisa menjadi pedoman pembangunan di Giwangan,” kata Heroe.

Selanjutnya Heroe menyampaikan bahwa keberadaan Master Plan kelurahan sangat strategis mengingat pada tahun 2023 dan 2024 tidak ada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dikarenakan RPJMD kota Yogyakarta berakhir tahun 2022 dan akan diperbarui setelah ada Walikota dan Wakil Walikota yang terpilih dalam Pemilukada serentak tahun 2024 yang akan datang.

“Keberadaan Embung Giwangan, Bendung Lepen, Dermaga Cinta dan destinasi wisata lain di seputaran sungai Gajah Wong menyebabkan posisi Giwangan sangat strategis baik sebagai destinasi wisata maupun penyangga wisata,” papar Wawali.

Oleh karena itu perlu disiapkan sumberdaya manusia yang bisa mengelola pariwisata dan menangkap peluang agar bisa menghasilkan dampak ekonomi yang mampu mensejahterakan masyarakat Giwangan kata Wawali lebih lanjut.

Heroe juga menyampaikan bahwa dengan penanaman kopi di kawasan sungai Gajah Wong akan menjadikan penguat dari brand yang sudah terbagun serta melengkapi keunikan dan kekhasan Dermaga Cinta dan Bendung Lepen.

Slamet Haryanto Ketua LPMK Giwangan menjelaskan bahwa dalam Musrembang ini tengah disiapkan perencanaan pembangunan infrastruktur yang mendukung destinasi wisatam seperti Saluran Air Hujan (SAH) dan peningkatan sumberdaya manusia melalui pelatihan-pelatihan serta penguatan kelompok seni budaya di Giwangan.

“Dengan mensinergikan pembangunan fisik dan non fisik maka Giwangan akan siap dalam mewujudkan Giwangan sebagai destinasi wisata yang memiliki berbagai keunikan dan daya tarik yang senantiasa diperbarui secara berkelanjutan,” kata Haryanto.

Menurut Haryanto salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan dimulainya penanaman bibit kopi yang diharapkan akan menjadi kopi khas Giwangan yang bisa disajikan atau menjadi oleh-oleh khas Dermaga Cinta dan Bendung Lepen.

“Kami berharap dengan dukungan dan kerjasama para pihak, baik Pemkot melalui Organisasi Perangkat Daerah, perguruan tinggi, dunia usaha dan komunitas maka apa yang kami rencanakan akan terwujud,” papar Haryanto.

Musrenbang berjalan dengan dinamis dimana banyak terjadi diskusi dan tanya jawab dalam penyampaian usulan dan kegiatan dalam Musrenbang. (ant)