PASANG PATHOK SEKATEN 2008

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini prosesi pasang pathok Sekaten diawali dengan Kirab dari Pendopo Kecamatan Kraton menuju Alun Alun Utara Yogyakarta yang awali dengan seorang cucuk lampah, enam orang penari putri dan rombongan Sholawat Jawa Purbo Makutho dari Kecamatan Kotagede, Walikota Yogyakarta, kerabat Kraton Yogyakarta GBPH H. Joyokusumo, Kerabat Puro Pakualaman KPH Ir. Indro Kusumo, Ketua DPRD Kota Yk, jajaran Muspida Kota Yogyakarta, lima orang Abdi Dalem Pamethakan, dua buah ancak yang berisi pathok dan tumpeng, jajaran Panitia PMPS serta para Kepala SKPD terkait. Sebelumnya prosesi pasang pathok Sekaten hanya dilaksanakan di Alun Alun Utara tanpa disertai dengan kirab yang diiringi dengan sholawat.



Prosesi pasang pathok ini selalu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 1 Syura (29 Desember 2008) merupakan suatu ritual yang menandai awal dimulainya aktifitas pembangunan stand PMPS. Pemasangan pathok Sekaten diawali dengan pemukulan pathok oleh Walikota Yk dilanjutkan Wakil Walikota Yk, kerabat Kraton Yogyakarta GPPH H. Joyokusumo, kerabat Puro Pakualaman KPH Ir. Indro Kusumo, Ketua DPRD Kota Yk, dilanjutkan jajaran Muspida Kota Yogyakarta dan diakhiri oleh Sekretaris Daerah Kota Yk.



Setelah pemukulan pathok, selanjutnya Walikota Yk melakukan pemotongan tumpeng untuk diserahkan kepada Ketua Panitia PMPS 2009 H. Hadi Muhtar, SE, MM. Dengan selesainya prosesi pemasangan pathok Sekaten 2009 ini rombongan selanjutnya kembali melakukan kirab menuju ke Pendopo Kecamatan Kraton.



Pasar Malam Perayaan Sekaten Tahun 2009 ini mengambil tema “ Dengan Perayaan Sekaten 2009 Kita Perkokoh Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Berkarya Nyata Membangun Kota Yogyakarta “ rencananya akan dibuka pada tanggal 30 Januari 2009. Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto berharap agar dalam Pasar Malam Perayaan Sekaten Tahun 2009 ini pondasi keagamaan dan ritual jangan sampai tenggelam karena Perayaan Sekaten merupakan warisan budaya yang penuh dengan nilai-nilai sosial dengan filosofi menang tanpo ngasorake, sebagaimana para Wali berdakwah dengan menyatukan hati lewat seni budaya. Melalui prosesi pasang pathok Sekaten yang diawali dengan kirab dan diiringi dengan sholawat serta alunan gamelan perkusi Hadrah Kanjeng Anom dari Kecamatan Umbulharjo ini diharapkan dapat menambah daya tarik bagi para wisatawan mengingat saat ini bertepatan dengan musim libur panjang akhir tahun.

“Terkait Perayaan Sekaten ada 3 unsur yang saling bersinergi yakni Kraton Yogyakarta, Alun Alun Utara dan Masjid Gedhe Kauman sebagai simbol-simbol budaya. Untuk itu, Pemkot Yk akan selalu berupaya untuk melakukan penataan agar unsur ekonomi dalam Pasar Malam dapat seimbang dengan unsur tradisi dan budaya dalam Perayaan Sekaten sehingga merupakan daya tarik”, kata Wakil Walikota Yk H.Haryadi Suyuti.


Dalam kesempatan tersebut Walikota Yk juga memberikan kartu identitas dan rompi kepada perwakilan anggota Aspabeta (Asosiasi Pengemudi Becak Yogyakarta) yang diketuai oleh Sdr. Totok Yudianto, setiap harinya para pengemudi becak ini melakukan aktivitasnya di kawasan Alun Alun Utara Yogyakarta dan Malioboro.