KOTA YOGYAKARTA  MEMINIMALISIR KORBAN BENCANA DENGAN SIAGA BENCANA

Memasuki musim penghujan, terlebih lagi material hasil erupsi merapi 2010 silam masih menumpuk dilereng merapi yang dapat membanjiri Kota Yogyakarta melalui sungai-sungai yang berhulu di kaki gunung merapi, Pemerintah Kota Yogyakarta memantapkan kesiapsiagaan dengan apel siaga bencana, Rabu (07/11) dihalaman  Balaikota Yogyakarta.

Melalui apel siaga bencana tersebut  Walikota Yogyakarta Drs. Haryadi Suyuti mengajak kepada seluruh unsur masyarakat, komunitas-komunitas, TNI, Polri, PMI dan semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana untuk bersama-sama meningkatkan koordinasi maupun kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana yang mungkin akan terjadi di Kota Yogyakarta. Apel yang terdiri dari berbagai unsur baik pemerintah, non pemerintah serta komunitas-komunitas social masyarakat berlangsung meriah, diwarnai dengan atraksi simulasi penanganan korban bencana alam.

Ditambahkan Haryadi, untuk meminimalisir risiko terjadinya bencana di Kota Yogyakarta, Walikota berharap agar kita semua mampu merespons cepat dalam melaksanakan operasi penyelamatan. Semua pihak diharapkan dalam keadaan yang selalu siap siaga dan mampu bergerak dan bertindak cepat menuju lokasi yang tertimpa musibah. ’’Hingga saat ini, kita masih belum dapat sepenuhnya meniadakan risiko bencana yang disebabkan oleh kejadianatau peristiwa alam, namun kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi dapat mengurangi tingkat risiko suatu bencana’’ jelas Walikota.

Walikota Yogyakarta selain menyaksikan Simulasi  penanganan korban bencana alam, juga mengunjungi sistim peringatan dini (Early Warning System) yang terletak di bantaran sungai Code tepatnya di RW 04 Danurejan Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta mencoba alat peringatan dari telepun seluler yang dipancar luaskan melalui pengeras suara yang ada di enam titik, kepada warga masyarakat di Bantaran sungai Code hendaknya selalu siap siaga dan tetap menjaga alat-alat tersebut, agar fungsi alat tersebut dapat bekerja maksimal pada waktu dibutuhkan nanti.

“ Koordinasi sumberdaya bantuan yang cepat dan tepat pada saat bertindak melakukan penyelamatan, pengelolaan aliran Informasi yang akurat serta optimalisasi tenaga dan aparat setempat yang berwenang menjadi salah satu kunci keberhasilan kita bersama dalam upaya penanggulangan bencana,” Kata Haryadi. (And)