Kelola Sampah Rumah Tangga Menuju Zero Sampah di Kota Yogya

 

 

Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya untuk menekan angka pembuangan sampah rumah tangga melalui pengelolaan sampah berbasis keluarga. Di mana setiap sampah rumah tangga yang organik maupun non organik dipilah dan diolah menjadi barang yang bisa dimanfaatkan lagi. Sedangkan sampah rumah tangga yang sudah tidak bisa diolah maka akan dikelola kelurahan hingga mendekati nol residu sampah (zero sampah).

Sampah organik dari sisa sayur, nasi, buah bisa diolah menjadi pupuk kompos, pupuk cair dan ecoenzym sedangkan sampah non organik bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat ekonomis. Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam penyerahan gerobak sampah untuk RW 12 pada Selasa (1/2) di Balai RW 12 Bumijo, Jetis.

Ketua RW 12 Bambang Saptono menuturkan potensi yang dimiliki warganya dari mulai UMKM yang bergerak di bidang olahan pangan seperti roti, jajanan pasar hingga catering, dan bebrapa UMKM kerajinan seperti ras rajut dan tas batik.

“Saat ini kami berkeinginan untuk mengelola sampah agar menjadi barang yang bisa dimanfaatkan melalui kegiatan bank sampah,” kata Bambang.

Selanjutnya disampaikan Bambang bahwa potensi yang dimiliki warga RW 12 bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menguatkan Kawasan Tugu.

Menanggapi hal itu Wakil Walikota Yogyakarta menyampaikan bahwa Pemkot mendukung upaya warga dalam membangun lingkungan yang asri, nyaman dan layak huni melalui penataan lingkungan dan pengelolaan sampah.

“Lingkungan asri dan potensi UMKM yang ada bila dikolaborasikan bisa menjadi kekuatan baru dalam mewujudkan Bumijo sebagai destinasi wisata maupun penyangga kawasan Tugu, Malioboro dan Kraton,” papar Heroe.

Untuk mencapai itu diperlukan orang yang ‘gila kerja’ yang fokus pada upaya pengembangan tersebut, dari mulai menata lingkungan, mengembangkan brand lokal hingga memasarkan produk tersebut.

“PT Kereta Api Indonesia melalui Daerah Operasional 6 pernah menyampaikan bahwa Stasiun Tugu ke depannya akan menghadap utara dan bila itu terjadi maka kampung Bumijo merupakan halaman depannya. Oleh karena itu, harus direncanakan mulai sekarang apa yang harus disiapkan dalam sebuah master plan kampung,” ungkap Heroe.

Seusai dialog Wakil Walikota Heroe Poerwadi menyerahkan gerobak sampah pada Ketua RW 12 Bumijo dengan didampingi Kepala DLH, Mantri Pamong Praja Jetis dan Lurah Bumijo. Sebelumnya juga diadakan dialog warga dengan Wakil Walikota Yogyakarta terkait dengan upaya warga untuk menciptakan lingkungan yang asri dan nyaman. (ant)