Pemkot Yogya Kembali Fasilitasi Makan Minum Penyitas Covid-19

 

 

Keberadaan shelter dan dapur umum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Yogyakarta kembali beroperasi seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta. Hingga Kamis siang (3/2) jumlah penyitas Covid-19 di Shelter Bener sebanyak 11 orang dan 20 orang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. 

Hal ini disampaikan Supriyanto Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta pada Kamis siang (3/2) di ruang kerjanya. 

“Dinas Sosial kembali melayani dan memfasilitasi warga Kota Yogyakarta yang terpapar Covid-19 dalam bentuk penyedian makan, minum bagi penyitas yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Sedangkan penyitas yang melakukan isolasi di shelter selain makan minum juga mendapatkan fasilitas kamar, alat dan keperluan mandi,” ujarnya. 

Supriyanto menjelaskan bahwa untuk keperluan makan dan minum yang melakukan isolasi mandiri di rumah dilakukan oleh UMKM olahan pangan yang tergabung dalam Gandeng Gendong yang ada di wilayah tersebut. Sedangkan untuk makan minum di Shelter Bener Tegalrejo disiapkan oleh Tagana Kota Yogyakarta melalui kegiatan dapur umum di Markas Tagana Jalan Tegalturi Giwangan. 

Thissani Indian Musi, Kepala Seksi Perlindungan Sosial menuturkan tata cara pengajuan makan minum bagi yang melakukan isolasi mandiri di rumah dan di Shelter Bener.

Bagi masyarakat yang positif Covid-19 atau kontak erat atau menunggu hasil tes Covid-19 akan mendapatkan surat keterangan dari puskesmas setempat  untuk melaksanakan isolasi/karantina di rumah. Kemudian Kelurahan akan mengajukan ke Dinsosnakertrans dengan melampirkan surat keterangan puskesmas, foto KTP dan C1, surat keterangan domisili bagi warga yang bukan penduduk Kota Yogyakarta. Dinsosnakertrans akan melakukan verifikasi permohonan kelurahan tersebut dan bila disetujui maka penjadwalan pelaksanaan pemberian makan minum akan disampaikan ke kelurahan. 

"Selanjutnya kelurahan akan melakukan pemesanan makan minum pada gandeng gendong di wilayahnya,” urai Indi. 

Sedangkan untuk penyitas Covid-19 yang akan melakukan isolasi di shelter melalui mekanisme puskesmas setempat akan menginformasikan tentang rencana pengantaran penyitas ke shelter pada petugas piket di shelter, petugas piket di shelter akan menyampaikan informasi tersebut ke petugas piket di dapur umum. Menu makan yang disajikan sesuai dengan menu yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang disajikan tiga kali sehari plus ekstra fooding. 

“Dalam pelayanan di shelter kami terapkan standar pengamanan seperti pemakaian baju APD bagi petugas yang mengantarkan makanan maupun petugas kebersihan,” jelas Indi. 

Sementara Ketua Tagana Kota Yogyakarta Wahyu Sutiyanto yang ditemui di Markas Tagana menyampaikan kesiapan Tagana untuk bertugas di shelter dan menyiapkan makan minum melalui dapur umum. 

“Sejak dibukanya shelter Tagana telah hadir untuk melayani penyitas baik sebagai petugas sekretariat di shelter maupun dapur umum yang kami laksanakan dengan sistem piket yang terbagi dalam 3 shif,” tutur Yanto. 

Di shelter pihaknya mencatat keluar masuk penyitas, memantau ruang dan aktifitas penyitas di luar kamar melalui cctv dan membagikan peralatan mandi. Sedangkan di dapur umum Tagana memasak yang bahan mentahnya disiapkan oleh Dinsosnakertrans melalui e-warung. Setelah selesai memasak makanan kemudian packing dalam dus dan untuk minuman serta sayur menggunakan cup. 

Yanto menandaskan bahwa meski dua bulan terakhir kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta mendekati nol sehingga di shelter tidak ada penyitas namun Tagana tetap piket di shelter dan dapur umum. (ant)