Wawali Tekankan Sinkronisasi Program Kegiatan Antar Kelurahan   

Kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2022 untuk usulan tahun 2023 di Kota Yogyakarta memasuki tahapan di tingkat kemantren. Musrenbang di tingkat kemantren ditekankan ada sinkronisasi program kegiatan antar kelurahan agar lebih efisien. Mengingat di masa pandemi ada keterbatasan anggaran pemerintah.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan permasalahan di masa pandemi adalah keterbatasan dana pemerintah. Pendapatan asli daerah Kota Yogyakarta dan negara turun. Dalam APBD Kota Yogyakarta juga ada pemotongan dana dari APBN. Kondisi itu menghilangkan potensi dana untuk pembelanjaan program dan kegiatan di kelurahan, kemantren dan organisasi perangkat daerah (OPD). Oleh sebab itu pihaknya berharap di Musrenbang kemantren ada sinkronisasi agar efisien.

“Program dan kegiatan antar kelurahan harus mulai disinkronkan supaya efisien,” kata Heroe saat memberikan arahan dalam Musrenbang Kemantren Mergangsan di Hotel Gallery Prawirotaman, Jumat (11/2/2022).

Dicontohkan di beberapa kelurahan ada kegiatan pelatihan digital marketing dapat disinkronkan untuk mengurangi anggaran. Jika memungkinkan dapat diampu ke OPD terkait sehingga anggaran di kelurahan maupun kemantren dapat digunakan untuk kegiatan lain. 

Menurutnya dalam musrenbang kemantren harus dirumuskan bersama terhadap usulan dari musrebang di tiap kelurahan.  Terutama untuk memilah program kegiatan agar efektif. Hasil rumusan tersebut harus diputuskan sebelum dibawa ke musrenbang tingkat Kota Yogyakarta.

“Makanya saya selalu katakan sehabis musrenbang di kemantren tugas mantri pamong praja dan tim perumus adalah memilah mana- mana program yang sama dan program yang dialokasikan ke OPD dinas terkait. Setelah itu lakukan negosiasi  di OPD,” terangnya.

Heroe juga meminta semua potensi yang dimiliki agar bisa mengakses potensi uang yang beredar di sektor wisata. Terutama agar berdampak ke masyarakat Yogyakarta secara langsung seperti melalui kampung- kampung wisata. Hal tersebut, lanjutnya, yang sedang diupayakan.

Sementara itu Mantri Pamong Praja Mergangsan Pargiyat menyatakan kegiatan musrebang kemantren sesuai ketentuan dan arahan dari Pemkot Yogyakarta yaitu membahas lebih lanjut musrebang di tingkat kelurahan. Musrenbang di tingkat kemantren akan disinkronkan, ditajamkan dan diintegrasikan.

Diakuinya ada kendala penganggaran, sehingga diupayakan pagu anggaran di Kemantren Mergangsan sekitar Rp 445 juta dapat efektif dan efisien. Terutama mengintegrasikan agar sesuai tema pembangunan 2023 yaitu peningkatan ekonomi kreatif berbasis pariwisata budaya untuk keberdayaan masyarakat.

“Program kegiatan di tingkat Kemantren Mergangsan berangkat dari potensi. Kita punya sentra kegiatan, heritage, warisan budaya, kesenian pariwisata dan permasalah seperti stunting KDRT. Dengan anggaran yang sangat terbatas tidak bisa mengampu semua, maka skala prioritas,” pungkas Pargiyat. (Tri)