Gowes Dodolan Kampung Buka Akses Ekonomi Warga

Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Yogyakarta kembali menggelar Gowes Dodolan Kampung pada Jumat (11/2) dengan mengambil start di halaman Balaikota Timoho dan Finish di Pendopo PDAD (Pendidikan Dokter Angkatan Darat) Ngadiwinatan. Wakil Walikota Yogyakarta bersama Kepala Dinas Pariwisata, Staf Ahli Walikota Bidang Kesra, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kabag. Kesra Setda, Ketua Asosiasi LPMK Kota Yogyakarta serta para goweser yang rutin ikut gowes baik secara pribadi maupun kelompok gowes turut serta menyemarakkan kegiatan pagi itu.

Dalam kesempatan itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa gowes dodolan kampung yang dilakukan setiap Jumat dengan menyusuri kampung-kampung guna melihat potensi potensi kampung secara langsung akan memberikan gambaran detail tentang permasalahan dan potensi yang dimiliki di setiap kampung.

“Melalui gowes ke kampung-kampung akan membuka akses kampung pada masyarakat yang diharapkan mampu berdampak secara ekonomi. Manfaat ekonomi bisa dirasakan apabila di kampung tersebut terdapat potensi sebagai pelaku pariwisata,” kata Heroe

Potensi tersebut bisa berupa destinasi wisata dan bisa juga sebagai kampung penyangga kawasan wisata melalui suplay kebutuhan destinasi wisata seperti : cinderamata, kuliner, kerajinan.

“Selain itu kegiatan ini juga akan membiasakan warga kampung untuk menerima kunjungan wisatawan yang lewat atau singgah di kampungnya,” tutur Heroe

Kali ini gowes dodolan kampung menyusuri jalan-jalan perkampungan melintasi empat kampung di Ngampilan yakni kampung Pathuk, Ngampilan, Purwodiningratan dan Ngadiwinatan. Di kampung Pathuk peserta mengunjungi makam Kiai Dipojodo/Kiai Jlomprong yang merupakan abdi dalem di era Sultan Hamengku Buwono I.

Di makam Kiai Dipojodo/Kiai Jlamprong para goweser pun terkesima dimana ditengah rapatnya rumah penduduk di perkotaan masih bisa ditemukan situs makam yang terawat dengan baik dan dijaga abdi dalem dari Kraton Yogyakarta.

Selanjutnya rombongan pun kembali bersepeda menuju ke RW 05 kampung Pathuk yang merupakan sentra pembuatan bakpia, di tempat ini para goweser mencicipi suguhan bakpia nan renyah dari beberapa rumah produksi bakpia.

Setelah puas istirahat dengan camilan bakpia rombongan kembali bersepeda menuju ke sanggar jemparingan Adiwinata. Sanggar jemparingan yang berusia dua tahun itu telah memiliki beberapa prestasi dalam kejuaraan jemparingan dan mampu memproduksi gandewa dan anak panah sendiri serta membuka pelatihan jemparingan setiap hari Sabtu dan Minggu. 

Satu persatu para goweser duduk bersila sambil tahan nafas, merentang gandewa dan memicingkan mata guna membidik sasaran sebuah bandul. Setelah belajar memanah dan melakukan swafoto dengan posisi memanah guna diupload dalam media sosial masing-masing, para goweser pun melanjutkan perjalanan ke tempat finish di Pendopo PDAD (Pendidikan Dokter Angkatan Darat) Ngadiwinatan. Di lokasi finish para goweser bisa melihat kebun sayur dan budidaya ikan lele serta sarapan soto.

Di Pendopo PDAD Ngadiwinatan, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga menyerahkan 10 bingkisan tali asih dari sumbangan sukarela para goweser untuk diserahkan pada lansia, keluarga miskin, difabel dan ibu hamil/menyusui. Selain itu Heroe juga menyumbangkan 2 buah doorprize berupa helm untuk para peserta dan membeli produk UMKM berupa makanan tradisional seperti bakpia, onde-onde dan aneka jajanan pasar serta produk kerajinan dan fashion. (ant)