Kampung Pantib Dukuh Prioritaskan Penataan Daerah Milik Jalan

 

Banyaknya pemilik mobil yang tidak memiliki garasi dan memarkir di badan jalan membuat jalanan di Kampung Dukuh macet. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan warga dan perlu segera mendapatkan solusi. Kampung Dukuh mendeklarasikan sebagai Kampung Panca Tertib (Pantib), Minggu (20/2) di Ruang Terbuka Hijau Publik RW 17 Dukuh Gedongkiwo Mantrijeron, dengan prioritas utama penataan daerah milik jalan. 

Deklarasi Kampung Panca Tertib ditandai dengan pembacaan ikrar deklarasi tokoh masyarakat Dukuh dan penyerahan Surat Keputusan kepengurusan Kampung Panca Tertib Dukuh oleh Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi kepada Ketua Forum Kampung Pantib Agni Sutanta.

Selain Wakil Walikota Yogyakarta hadir pula, Anggota Komisi A DPRD, Kepala Satpol-PP, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan, Mantri Pamong Praja Mantrijeron, Danramil, Kapolsek, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah/OPD dan lurah serta LPMK, RK, RW, RT Gedongkiwo

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Porwadi menyampaikan bahwa banyak ragam dan cara untuk membangun lingkungan yang aman dan nyaman. Ada yang membuat kampungnya menjadi asri dengan sayur, buah dan pepohonan rindang, adapula yang menggunakan CCTV sebagai pengaman lingkungan. Banyak juga yang menggunakan siskamling dan menerapkan sebelum memiliki mobil harus memiliki garasi terlebih dahulu dan lain sebagainya. 

Kampung panca tertib merupakan usaha untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi warganya melalui pembudayaan ketertiban yang bersumber dari kesepakatan/komitmen bersama.

“Seperti halnya di Kampung Dukuh di mana salah satu prioritas program utamanya adalah penataan daerah milik jalan yang sering digunakan warga untuk memarkir kendaraan yang mengganggu arus lalu lintas atau menimbulkan kemacetam di jalanan kampung,” kata Heroe

Heroe Poerwadi juga menyampaikan bahwa banyak warga yang memiliki mobil yang menandakan adanya kenaikan ekonomi dari yang bersangkutan namun mengingat tidak semua pemilik mobil memiliki garasi dan memarkir mobil di jalan maka perlu dibuat komitmen bersama agar jalanan tidak macet dan warga merasa nyaman.

Agus Winarto Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Yogyakarta menjelaskan bahwa keberadaan kampung panca tertib merupakan sarana untuk mengedukasi masyarakat dalam bidang ketertiban dengan membangun kesadaran kolektif guna terwujudnya sebuah budaya tertib.

“Demikian juga di Kampung Dukuh warga yang tergabung dalam forum kampung pantib bersama tokoh masyarakat bisa merangkul semua pihak untuk duduk bersama dalam upaya mewujudkan kawasan aman dan nyaman huni melalui budaya tertib,” tutur Agus.

Dan upaya membangun budaya tertib juga merupakan bagian dari pre-emtif Satpol-PP dalam penegakan Perda. Kegiatan kampung panca tertib ini juga mendapat dukungan DPRD dari sisi penganggaran kegiatan. (ant)