WALIKOTA RESMIKAN BALAI SERBAGUNA RW 10 DEMANGAN

Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto meresmikan selesainya pembangunan kembali gedung Balai Serba Guna RW 10 Demangan Gondokusuman. Peresmian ditandai dengan pemotongan buntal dan penandatanganan prasasti di Balai RW 10 Pengok, Demangan Gondokusuman, Sabtu malam (14/2. Pada kesempatan ini Herry Zudianto juga menyumbang uang Rp 2 juta.

 

Dalam sambutannya Herry Zudianto mengatakan, partisipasi kebersamaan warga masyarakat dalam membangun balai RW 10 Demangan ini patut mendapat apresiasi yang tinggi, dimana menunjukkan warga lebih mengedepankan kata-kata “kita” bukan “aku” sehingga dengan kebersamaan pembangunan Balai RW 10 Demangan bisa berlangsung lancar. “Saya yakin kalau warga lebih mengedepankan “aku” tidak akan terwujud Balai RW 10 yang megah ini, dengan “kita” pasti bersama dan lebih berdaya, marilah dengan kebersamaan ini, kita kesampingkan kata “aku” dan mulai kedepankan kata “ kita” kata Walikota.
Walikota berharap, nantinya gedung serbaguna RW 10 Demangan ini bitidak hanya digunakan sebagai tempat pelayanan administrati RT saja namun bisa ditambah dengan adanya sebuah perpustakaan, sehingga dapat menjadi tempat yang lebih memberdayakan warga dengan buku-buku koleksi perpusatakaan. “Selain sebagai tempat pelayanan administrasi, kalau bisa balai RW ini menjadi pusat pencerahan masyarakat, kumpulkan masyarakat yang berwawasan buku, dan kembangkanlah sebuah perpustakaan dengan pengelolaan dari warga khususnya anak-anak muda, dari sini bisa dikembangkan juga budaya diskusi dikalangan warga dari buku yang pernah dibaca bersama itu.” tambah Herry Zudianto.
Sementara itu, Ketua RW 10 Abdul Hakim Sag menjelaskan, Balai yang awalnya merupakan balai RK Pengok dan eks kantor lurah Demangan ini selesai dibangun dengan dana sebesar Rp 88 juta, berasal dari modal bantuan pemerintah 50 juta, swadaya masyarakat Rp 26 juta, dan Rp 12 juta dari pengurus. Selanjutnya akan digunakan sebagai tempat pelayanan administrasi bagi warga RT 34, 35, 36 dan RT 37.

 

Dijelaskan pula untuk meringankan biaya pembangunan gedung ini, lebih banyak dikerjakan secara kerja bakti yang melibatkan masyarakat RW 10 Demangan, sedangkan bagian yang memang benar-benar membutuhkan tenaga ahli yang dipanggilkan tukang. Dengan kerja bakti ini pula ada manfaat lain yang dirasakan warga yakni semakin tebalnya rasa kebersamaan diantara warga, “Dengan ini biaya tenaga bisa kami tekan, kami hanya mendatangkan tukang untuk hal-hal yang sulit seperti pemasangan bagian atas bangunan, sedangkan untuk menata batu kami melibatkan warga. Sehingga kebersamaan warga juga lebih meningkat, kebersamaan ini yang tidak bisa dinilai dengan uang ” Kata Abdul Hakim.