Kolaborasi Pemerintah dengan Pengelola Akun Medsos Mendukung Penataan Malioboro

 

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi hadir sebagai narasumber dalam dialog dengan netizen dan pengelola akun media sosial (medsos) dengan tema Penataan Kawasan Malioboro yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo DIY pada Senin (21/2) di Selasar Kantor Kominfo DIY, Jalan Brigjend Katamso, Yogyakarta. Penataan Kawasan Malioboro sebagai sumbu filosofi akan dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. 

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menegaskan bahwa sumbu filosofi yang terbentang dari Tugu, Malioboro, Kraton hingga Panggung Krapyak merupakan heritage yang harus dijaga keorisinalannya sebagaimana standar dari UNESCO. Selain itu Malioboro merupakan kawasan inklusi yang terbuka akses ekonomi menjadi akses sosial warga dalam bersosial, mengekspresikan seni dan budaya sekaligus menjadi pusat pelayanan publik.

“Penataan Malioboro hendaknya jangan dilakukan sepenggal-penggal namun harus dalam satu kesatuan kawasan maupun kesatuan konsep yang dibangun agar kita tidak salah dalam menilai penataan kawasan Malioboro,” katanya.

Plt. Kepala Dinas Kominfo DIY Tri Saktiyana menyampaikan bahwa penataan Malioboro merupakan upaya memanusiakan manusia dalam derajat yang lebih tinggi sesuai dengan konteksnya di kawasan sumbu filosofi.

“Melalui peningkatan kesehatan, kebersihan, keindahan dan penataan lingkungan yang asri maka Malioboro akan menjadi icon Yogyakarta untuk Indonesia bahkan dunia,” kata Tri.

Selanjutnya disampaikan bahwa dulu pedagang di Malioboro tidak terdukung dengan fasilitas yang memadai namun dengan keberadaan Teras 1 dan Teras 2 Malioboro maka para pedagang terfasilitasi dengan baik sehingga memenuhi standar CHSE atau Kebersihan,Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Dalam dialog tersebut ada dua penanya yakni Adi yang menanyakan tentang perawatan fasilitas yang ada di kawasan sumbu filosofi seperi lampu dan kran air siapa pengelolanya agar bila terjadi kerusakan segera bisa diperbaiki. Adanya lampu mati dan kran rusak sangat mengganggu keindahan dan kenyaman di kawasan sumbu filosofi.

Sedangkan Ambar menanyakan tentang penataan di Teras 2 Malioboro dimana ada pedagang yang ramai dan sepi karena tidak dikunjungi wisatawan yang membeli dagangannya. Selanjutnya Ambar mengusulkan agar ada rute masuk dan keluar agar wisatawan bisa lewat ke semua pedagang dan nglarisi dagangannya secara merata.

Menanggapi kedua penanya tersebut Wakil Walikota Yogyakarta menyampaikan bahwa saat ini UPT Malioboro yang telah berganti nama menjadi UPT Kawasan Cagar Budaya telah menambah jumlah personal Jogoboro yang diharapkan mampu menjaga dan melaporkan serta mengambil tindakan apabila terjadi masalah atau kerusakan fasilitas yang ada di kawasan sumbu filosofi. Selain itu, Pemda DIY juga telah membentuk lembaga yang bertanggungjawab langsung terhadap kawasan sumbu filosfi. Harapanya dengan keberadaan kedua lembaga tersebut maka masalah yang muncul bisa segera diselesaikan.

Sedangkan terkait dengan penempatan pefagang di Teras 2 Malioboro sepenuhnya diserahkan pada para pedagang yang melakukan pengundian tempat yang akan ditempati oleh masing-masing pedagang. Pihaknya akan melakukan korodinasi dan komunikasi dengan para pedagang agar masalah rute wisatawan di Teras 2 Malioboro bisa disepakati bersama.

Diujung dialog Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap agar pada netizen dan pengelola akun medsos untuk bersinergi membantu Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta dalam membangun kawasan sumbu filosofi melalui media sosial. 

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo DIY Rahmat Sutopo menuturkan bahwa kegiatan dialog ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kominfo DIY sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat. Sedangkan untuk acara ini bertujuan menyamakan persepsi dengan nitizen dan pengelola akun medsos tentang penataan Malioboro agar bisa saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat. (ant)