WARGA KELURAHAN PATEHAN SEPAKAT TANGANI SAMPAH

Warga kelurahan Patehan, kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta sepakat menangani sampah  secara bersama . Untuk itu, sebanyak 143  orang  anggota PKK dilatih untuk mengolah  sampah dan membuat lubang resapan biopori secara mandiri. Pelatihan dibiayai  dana stimulan pemberdayaan masyarakat kelurahan dan  dimotori  Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) bekerjasama dengan LSM Lestari dan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.

 

Pembukaan pelatihan dilakukan    oleh Ketua TP. PKK Kota Yogyakarta Hj. Dyah Suminar Herry Zudianto, Selasa, (17 / 02)  di Dalam Ngabean Suryawijayan Yogyakarta. Pada kesempatan itu, Dyah Suminar mengajak semua peserta agar tidak membuang sesuatu yang tidak bermanfaat dari rumah. Dikatakan, barang yang tidak digunakan seperti kertas, kaca, plastik dan sisa makanan kalau dimanfaatkan akan berguna bagi orang lain dan bisa menghasilkan.

Dyah Suminar mengatakan pada tahun - tahun mendatang Pemkot Yogyakarta merasa kesulitan membuang sampah yang dihasilkan masyarakat karena tidak memiliki lahan yang memadahi. Untuk itu masyarakat Yogyakarta dihimbau untuk menangani sampah secara mandiri  dengan mengolah sampah sendiri di rumah.

 

“Ketika Pemerintah Kota Yogyakarta tidak lagi  memiliki lahan untuk pembuangan sampah  warga sudah siap dan tidak bingung kemana harus membuang sampah tersebut. Karena sampah dari keluarga sudah diolah dengan baik oleh warga  masyarakat,” ujar Dyah Sumunar.

 

Begitu pula ketika musim kemarau datang, tambah Dyah,  kualitas air akan terjaga dengan baik kerena warga masyarakat telah melakukan  program peresapan dengan sistim biopori.

 

Kepada para peserta yang sebagian besar kader PKK,  Dyah berpesan agar bisa menularkan ilmu yang didapat dari pelatihan ini kepada warga masyarakat lain disekitarnya agar permasalahan persampahan dan kebanjiran yang dihadapi bisa teratasi di masa yang akan datang.

 

Sementara itu, Ketua LPMK Kelurahan Patehan Ir. Sutaryoko mengatakan LPMK, Keluarahan, PKK dan warga masyarakat kelurahan Patehan  telah memiliki komitmen kuat untuk mendukung upaya – upaya pelestarian lingkungan khususnya penangan masalah sampah dan air bersih  melalui program pengolahan sampah mandiri dan pembuatan lubang resapan biopori.  Berbagai kegiatan seperti studi banding ke tempat – tempat pengolahan sampah, sosialisasi kepada warga masyarakat, sampai pengalokasian dana telah dilakukan LPMK kelurahan Patehan sejak tahun 2007 silam.

 

Ditambahkan, salah satu bagian wilayah kelurahan Patehan yakni Taman Sari merupakan salah satu daerah tujuan wisata di kota Yogyakarta maka faktor kebersihan lingkungan merupakan hal penting yang harus ditangani, terutama penanganan sampah. “Dengan adanya pelatihan ini ke depan masyarakat Patehan diharap dapat menyelesaikan permasalahn sampah mulai dari rumahnya sendiri,” ujar Sutaryoko. 

 

Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir. Hadi Prabowo mengatakan sekarang ini pemerintah Kota Yogyakarta, melalui Badan Lingkungan Hidup telah menjadikan program pengolahan sampah mandiri dan biopori sebagai program unggulannya.  Dikatakan, di tahun 2009 ini Pemkot Yogyakarta  menargetkan pembuatan 1 juta lubang resapan biopori yang tersebar di seluruh wilayah kota Yogyakarta. Harapannya permasalahan sampah dan air tanah bisa diatasi.

 

Ketua TP. PKK Kelurahan Patehan, Rahayu  Yuniar Purwantoro melaporkan  peserta pelatihan berjumlah 143 orang,  terdiri dari  TP. PKK Kelurahan 11 orang, ketua kelompok  PKK. RW (10), PKK. RT (86) dan kelompok PKK RT.33 (36). Pelatihan yang sumber dananya diambil dari  dana stimulan pemberdayaan masyarakat kelurahan ini dilaksanakan selama 5 kali dimulai tanggal 20 Februari 2009 dan bertempat di joglo Taman Sari Yogyakarta.  Khusus untuk RT. 33 RW.08 Kelurahan Patehan, Rahayu menambahkan akan menjadi proyek percontohan Adipura.

 

Hadir pada acara pembukaan itu, Camat  kecamatan Kraton , Andi Sasongko, Muspika kecamatan Kraton, TP. PKK Kota Yogyakarta dan tamu undangan. (@mix)