OPERASI PEMBINAAN DIGELAR, 9 SISWA TERJARING

Awal tahun 2009 kegiatan opersi pembinaan pelajar kembali digelar. Sebelumnya petugas menyisir jalan Timoho Yogyakarta di Net City terdapat tiga pelajar berkeliaran di Warnet pada jam pelajaran sekolah. Di hari yang sama disisir pula Leon Net terdapat sepasang pelajar sedang berada di warnet tersebut pada waktu jam sekolah. Dari dua tempat yang disidak oleh petugas gabungan terdiri dari Dinas Pendidikan, Dinas Ketertiban, dan Poltabes, sembilan pelajar kedapatan berada di luar sekolah pada jam belajar. Operasi yang belangsung kamis, (19/02), selain menyisir jalan Timoho juga sebuah sebuah play stasion di daerah Suryodinigratan dan cagar budaya Tamansari.

Dari kesembilan siswa tersebut, lima diantaranya didapati sedang bermain game di Ghetto play stasion Jl. Suryodiningratan, satu diantaranya seorang pelajar kelas 4 SD. Penyisiran selanjutnya di Komplek Tamansari terdapat dua pasang pelajar sedang nongkrong di cagar budaya tersebut. Iptu Jamar dari Bina Mitra Poltabes Yogyakarta mengatakan, pihaknya mendukung langkah-langkah Pemerintah Kota Yogyakarta untuk meminimalisir siswa yang berkeliaran pada jam sekolah. “Operasi pembinaan pelajar yang digelar sekarang ada sembilan siswa yang tertangkap, diharapkan besok
menurun, dengan hasil yang menurun ini berarti menunjukkan hasil yang optimal,” tandas Jamar.
Dengan rutin digelarnya kegiatan semacam ini membuat lebih intensif kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan akan menjadikan jera bagi pelajar yang sering kena razia, ujarnya.

Ditambahkan Jamar, untuk pelaku usaha khususnya penyedia jasa layanan warnet seharusnya tidak memberikan layanan ruangan yang sangat tertutup. “ Ruangan yang sangat tertutup, memberikan kebebasan kepada para pengguna jasa untuk melakukan perbuatan yang tidak kita iginkan. Bagaimana para pelaku usaha dengan pengguna jasa dapat saling kerjasama,” katanya.

Sementara itu komentar dari warga masyarakat, sangat mendukung apa yang telah dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta, hal itu dilakukan selain menjaga citra Kota Yogyakarta sebagai Kota pendidikan, juga membantu memantau anak-anak di luar rumah. “Kegiatan ini hendaknya dilakukan secara rutin, agar para pelajar tetap belajar pada jam sekolah,” kata Rusmiayati warga Mantrijeron.(and/eis)