Pemkot Yogya Dukung Aksi Bersama Mitigasi Perubahan Iklim   

Pemerintah Kota Yogyakarta mendukung upaya bersama seluruh kota- kota di Indonesia dan dunia dalam mitigasi perubahan iklim. Mengingat perubahan iklim menjadi persoalan bersama di semua wilayah. Kota- kota di Indonesia dan dunia diharapkan memberikan kontribusi dalam menanggulangi dan mencegah dampak negatif perubahan iklim.

Saat membuka kegiatan pelatihan nasional Global Covenant of Mayors for Climate and Energy Southeast Asia (GCom SEA) tentang mitigasi perubahan iklim, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan perubahan iklim adalah persoalan kompleks yang menyerang semua aspek kewilayahan. Untuk itu kegiatan pelatihan yang diadakan  Asia Pasifik atau United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) dinilai penting untuk belajar bersama tentang pengelolaan dan menyusun aksi bersama mitigasi perubahan iklim.

“Kita berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis terkait mitigasi  perubahan iklim. Tapi yang paling penting melakukan gerakan bersama,” kata Heroe saat membuka pelatihan nasional mitigasi perubahan iklim di Hotel Phoenix Yogyakarta, Senin (7/3/2022).

Dicontohkan dampak perubahan iklim yang dirasakan di antaranya masa musim kemarau dan hujan di Indonesia yang tidak bisa diprediksi seperti dulu dan banyaknya banjir. Menurutnya secara umum kondisi itu juga dipengaruhi oleh semakin tumbuhnya kawasan perkotaan dan kepadatan manusia semakin meningkat. Kondisi itu juga diiringi dengan berkurangnya kawasan hijau, lepasnya menata transportasi publik dan meningkatnya emisi gas buang,

Heroe menyatakan setiap kota harus mempunyai peran dan kontribusi untuk menurunkan suhu bumi. Oleh sebab pihaknya mengapresiasi UCLG ASPAC yang menjadikan Kota Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan pelatihan mitigasi perubahan iklim. Semua kota diharapkan memiliki aksi bersama untuk meningkatkan kontribusi masing- masing untuk menurunkan suhu bumi.

“Kota- kota di Indonesia dan dunia nantinya berlomba- lomba memberikan kontribusi yang bisa dilakukan agar fokus dan serius  dalam menanggulangi dan mencegah dampak negatif dari perubahan iklim,” paparnya.

Pihaknya menegaskan sebagai anggota aktif UCLG ASPAC sejak tahun 2009, Pemerintah Kota Yogyakarta selalu berharap untuk dapat terlibat aktif dalam berbagai upaya pembangunan di segala bidang. Termasuk mendukung upaya mencegah dampak negatif perubahan iklim. Misalnya kegiatan rutin uji emisi gas buang kendaraan bermotor yang diadakan dinas terkait di Pemkot Yogyakarta serta menambah ruang terbuka hijau publik di Kota Yogyakarta hingga gerakan menanam di wilayah. 

Sementara itu Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC. Bernadia Irawati Tjandradewi menyampaikan UCLG ASPAC yang menjadi Sekretariat GCoM SEA  terus berkomitmen dan mengupayakan penguatan peran pemerintah daerah dan kota  dalam membangun ketahanan iklim. Bentuknya melalui kegiatan  peningkatan kapasitas serta jaringan antar daerah dan kota di Indonesia dan luar negeri berbagi pengetahuan dan advokasi kebijakan aksi nyata untuk penanganan iklim.

“Jadi kami terus mengupayakan bahwa aksi nyata dilakukan dalam mengurangi gas rumah kaca maupun meningkatkan ketahanan kota dan daerah dalam memerangi perubahan iklim,” ucap Bernadia.(Tri)