Pembayaran Parkir Non Tunai Lebih Aman di Masa Pandemi

Uji coba pembayaran parkir khusus pengguna motor secara non tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta ini mendapatkan sambutan baik dari juru parkir dan masyarakat. Percobaan ini sudah dilakukan di dua lokasi parkir yakni di Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes dan di Tempat Khusus Parkir (TKP) Limaran. Ke depannya akan digunakan secara menyeluruh di TKP yang ada di wilayah Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan, saat ini sedang dilakukan uji coba namun butuh proses dan sosialisasi dalam penggunaan pembayaran parkir non tunai atau QRIS. '' Penggunaan QRIS di dua lokasi tersebut menjadi role model, namun belum semua TKP menggunakan QRIS. Secara teknis barcode ini berada di masing-masing juru parkir. Dari uji coba ini akan menjadi bahan evaluasi kami. Jika sudah sesuai maka kita akan lakukan di tempat lain secara bertahap,'' ujarnya.

Menurutnya, semua dipermudah dengan menggunakan QRIS. Masyarakat tidak perlu lagi membayar dengan uang tunai di  parkir, namun langsung menggunakan e-money. Uang yang masuk ke Bank BPD ini adalah uang yang disetor oleh masyarakat yang masuk dan kas daerah yang nantinya akan dibagi hasil kepada petugas parkir sesuai jam ketugasan mereka.

Agus berharap dengan pembayaran parkir non tunai menggunakan QRIS ini masyarakat bisa lebih dipermudah dengan menggunakan pembayaran melalui e-money apa saja yang merek punya. Dimana masyarakat sudah familiar menggunakan e-money sehingga dapat meminimalisir pembayaran dari orang ke orang terutama di masa pandemi seperti saat ini.

'' Di masa pandemi seperti ini dirasa lebih aman dan lebih nyaman menggunakan pembayaran non tunai. Dengan penggunaan QRIS ini masyarakat tidak perlu khawatir, karena yang di transfer ini akan masuk ke kas daerah yang nantinya akan dibagikan hasilnya ke masing-masing rekening juru parkir. Selain itu, pembayaran ini akan digunakan untuk pembangunan masyarakat di Kota Yogyakarta," jelasnya.

Salah satu juru parkir yang berada  di Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes, Andre mengatakan, masih belum banyak masyarakat yang menggunakan QRIS. “ Untuk saat ini hanya ada satu atau dua saja yang memakai QRIS, kebanyakan menggunakan uang tunai untuk membayar parkir. Semoga ada evaluasi dari pemerintah dalam penggunaan QRIS agar lebih efektif,” katanya.

Uji coba penerapan pembayaran parkir secara non tunai ini sudah dilakukan sejak Jumat (4/3). Ia berharap penggunaan QRIS lebih dipermudah agar pembayaran bagi hasil juru parkir dapat menerima pemasukan secara harian bukan bulanan.

Sementara itu, salah satu pengunjung parkir, Kandida mengatakan, baru pertama kali menggunakan QRIS dalam membayar parkir. '' Baru pertama menggunakan QRIS, butuh penyesuaian bagi masyarakat untuk membayar parkir menggunakan pembayaran non tunai," jelasnya. (Hes)