Gebyar UMKM Ngampilan Fasilitasi Pelaku Usaha Agar Dikenal Luas
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi masyarakat yang berada di garda depan. Para pelaku UMKM khususnya pelaku usaha mikro yang berada di grassroot melakukan kegiatan wirausaha dengan modal terbatas dan tata kelola yang sederhana.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha mikro adalah pemasaran produk atau jasa yang mereka geluti. Sebagian dari mereka masih mengandalkan cara pemasaran lama yang bersifat menunggu konsumen, dimana mereka menjual produk atau jasanya di rumah tanpa adanya upaya promosi dan membangun jejaring pemasaran.
Gebyar UMKM Kemantren Ngampilan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memfasilitasi para pelaku usaha mikro melalui pameran produk atau jasa agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam Pembukaan Gebyar UMKM Kemantren Ngampilan pada Selasa (15/3) di halaman Kemantren Ngampilan.
Heroe menyampaikan bahwa pemasaran saat ini mengalami perubahan yang drastis dari mulai perilaku konsumen, cara memasarkan produk, hingga cara pembayaran transaksi. Perilaku konsumen cenderung untuk memilih produk yang terjangkau, mudah diakses dan berkualitas. Cara memasarkan produk sekarang bisa offline dan online, dulu orang datang ke supermarket atau pasar sekarang orang cenderung belanja melalui marketplace. Demikian juga cara pembayaran yang mulai bergeser dengan menggunakan QRIS atau uang digital.
“Berbagai perubahan itu hendaknya ditangkap sebagai peluang untuk meningkatkan kapasitas produk dan pemasaran,” kata Heroe.
Mantri Pamong Praja Ngampilan Endah Dwi Dinyastuti dalam laporannya menyampaikan bahwa Gebyar UMKM Ngampilan diikuti oleh 35 stand yang terdiri dari 5 kelompok tani, 17 UMKM kuliner, 6 kelompok rajut dan 7 konveksi/fesyen.
“Dalam Gebyar UMKM juga diadakan lomba antar kelompok tani yang sudah dinilai kegiatannya beberapa saat yang lalu dan hari ini tim juga menilai tampilan stand setiap peserta. Penilaian setiap stand mencakup artistik, kerapihan dan kebersihan sedangkan juri dari Forum UMKM dan Kemantren Ngampilan,” jelas Endah
Selain bazar, pihaknya juga telah merelokasi pedagang kuliner yang terdampak kawasan pedestrian Jalan KHA Dahlan untuk ditempatkan di food court Purwodiningratan dan sejumlah pasar di Kota Yogyakarta.
Yuli Yoga dari Megapura Ecoprint yang merupakan kelompok ecoprint yang dilatih kelurahan menuturkan rasa terima kasihnya pada pemerintah yang telah memfasilitasi kelompoknya untuk turut serta ikut pameran. Demikian juga KUBE Sejahtera XVIII YKKT 018 Yogyakarta, UPPKS Mekar Berseri, Christi Mardiyana dari UMKM Sekar Rajut, Edi dari Kelompok Tani yang merasa senang bahwa produknya bisa ikut dipromosikan melalui Gebyar UMKM.
“Kami sediakan lele dan nila segar hasil panen kelompok, bila ada konsumen yang tidak bisa menyembelih sendiri maka kami juga melayani pembelian lele dan nila dalam kondisi sudah disembelih dan dibersihkan," kata Edi.
Dalam Gebyar UMKM Wakil Walikota Yogyakarta menyerahkan hadiah pada Kelompok Hijau Asri Taman yang meraih juara satu dalam lomba antar kelompok tani se-Kemantren Ngampilan dan uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta. Adapun urutan juara lomba antar kelompok tani dari juara 1 hingga harapan 2 sebagai berikut Hijau Asri, Ngudi Manunggal, Suka Tanam, Pusporini dan Noto Taman.
Setelah membuka Gebyar UMKM Kemantren Ngampilan, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi melanjutkan dengen melihat stand secara langsung dan berdialog dengan para pelaku usaha. (ant)