Maksimalkan Peran Kelembagaan Untuk Penilaian KLA


 
Dalam rangka mengukur implementasi perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai Kota Layak Anak (KLA), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta mengadakan evaluasi KLA, Rabu (16/3) di Ruang Sadewa Balaikota Yogyakarta.
 
Kota Yogyakarta sendiri telah meraih penghargaan predikat utama dengan rentang nilai 800-900. Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan predikat utama pada penghargaan Kota Layak Anak ini adalah peringkat kedua, dimana pada peringkat pertama adalah predikat Kota Layak Anak Paripurna.
 
Edy mengungkapkan dalam mekanisme evaluasi Kota Layak Anak Tahun 2022 akan melalui beberapa tahapan diantaranya, penilaian KLA dimulai  dengan penginputan data secara mandiri mulai dari tanggal 1-31 Maret 2022.
 
Setelah menginput data, maka dari DIY akan melakukan verifikasi pada tanggal 17 April 2022. Kemudian akan dilakukan peninjauan ke lapangan oleh Pemprov DIY pada tanggal 18-24 April 2022. Selanjutnya akan dilakukan peninjauan untuk verifikasi pada bulan Mei 2022.
 
Verifikasi di lapangan ini dilakukan oleh Kabupaten/Kota yang lolos untuk tahap verifikasi final pada tanggal 30 Juni-1 Juli 2022, dan penghargaan akan dilaksanakan pada 23 Juli 2022.
 
“Dalam penginputan ini perlu peran semua gugus tugas KLA, karena hasil kejadian tahun kemarin walaupun penilaiannya meningkat namun nilai mandiri dari pusat cukup tinggi yakni 980 dari 886. Kita akan sesuai pesan dari Walikota Yogyakarta untuk memaksimalkan dokumen pendukung agar segera disiapkan secepat mungkin. Komitmen ini tidak hanya melalui penilaian saja akan tetapi untuk Kota Yogyakarta sebagai KLA,” jelasnya.
 
Selain itu, hasil dari penilaian Pemprov DIY, Kota Yogyakarta diharapkan lebih maksimal, terutama dalam kelembagaan, meskipun penilaian lainnya cukup tinggi Kota Yogyakarta diharapkan bisa melebihi Kabupaten Sleman dan Kulonprogo.
 
"Hasil dari penilaian tingkat Pemprov DIY, Kota Yogyakarta kurang maksimal terutama pada kelembagaan, beberapa perlu menjadi perhatian, namun sebagian penilaian cukup tinggi. Semoga semua ikut mencermati hasil evaluasi dan mendorong peran OPD agar melakukan evaluasi menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
 
Edy Muhammad juga menekankan tidak hanya kelengkapan dokumen yang sangat penting namun lebih kepada kelembagaan yang menyasar kepada perlindungan dan pemenuhan hak anak agar lebih melekat terhadap lembaga dan masyarakat. "Semoga target kali ini akan naik jika predikat utama diharapkan penilaian menjadi semakin tinggi," katanya.
 
Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan apa yang sudah diupayakan lebih dimaksimalkan lagi terutama dalam mengantisipasi kelemahan dalam penyajian gambaran sebagai kota ramah anak.
 
''Kita maksimalkan  penyajian dengan baik, sehingga penilaian yang dievaluasi tinggi ini membuahkan hasil. Jika nilainya turun yang penting adalah mengetahui apa yg dikehendaki oleh juri. Jadi kalo ingin menang penuhi semua persyaratan, dengan melaksanakan program tersebut dengan sepenuh hati," jelasnya. (Hes)