Pemkot Yogya Fasilitasi Pokdarwis Manfaatkan Aplikasi Promosi Wisata

Pengelola kampung wisata bersama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diharapkan mampu merencanakan pembangunan kepariwisataan wilayah yang terintegrasi dalam Master Plan Pembangunan Kelurahan. Mengingat mereka sebagai ujung tombak pariwisata yang berhadapan langsung dengan wisatawan.

Guna Optiomalisasi peran dan fungsi tersebut maka Dinas Pariwisata mengembangkan konsep pembangunan pariwisata berbasis komunitas. Dimana pengelola kampung wisata dan Pokdarwis diajak duduk bersama dan difasilitasi dalam optimalisasi sumber daya manusia dan peningkatan daya tarik pariwisata.

Terlebih dalam suasana pandemi maka kreativitas dan inovasi pengelola kampung wisata sangat dibutuhklan dalam menciptakan paket-paket wisata yang komprehensif, yang meng-eksplorasi dan meng-highlight secara menyeluruh dan menarik mengenai potensi-potensi wisata.

Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam  Workshop Sadar Wisata tentang Peningkatan Sadar Wisata Dalam Pengelolaan Kampung Wisata Menuju Daya Tarik Wisata Terkemuka, pada Kamis (17/3) di Hotel Abadi, Yogyakarta.

“Penerapan konsep gandeng gendong dalam kampung wisata adalah bagaimana  memadukan dua atau lebih potensi kampung wisata untuk dijadikan satu potensi wisata baru yang lebih unggul dan berdaya saing,” kata Heroe.

Selanjutnya disampaikannya bahwa peningkatan sumber daya manusia pengelola kampung wisata dan kesadaran masyarakat dalam sadar wisata sangatlan dibutuhkan. Jangan sampai terjadi Pemkot sudah mempromosikan namun kampung wisata dan masyarakatnya tidak siap menerima kunjungan wisata. Oleh karena itu melalui workshop ini mari kita bangun tata kelola kampung wisata yang teritegrasi dan terkolaborasi satu sama lain.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko dalam laporannya menyampaikan bahwa Workshop Sadar Wisata tentang Peningkatan Sadar Wisata Dalam Pengelolaan Kampung Wisata Menuju Daya Tarik Wisata Terkemuka diikuri oleh 36 orang dari 18 kampung wisata di Kota Yogyakarta.

“Pemkot telah memfasilitasi kampung wisata dalam membuat paket-paket wisata dan mempromosikannya melalui aplikasi. Ada 17 paket wisata yang bisa diakses melalui Kamelia (Kampung Wisata Melayani Melalui Aplikasi) dan akan terus diupdate sesuai kebutuhan dan perkembangan pariwisata,” papar Wahyu

Paket wisata yang senantiasa terbarukan akan menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan  berkunjung lagi.

Selain itu Wahyu juga menandaskan pentingnya kampung wisata untuk melakukan akreditasi dan mengikuti kompetisi kampung wisata. Akreditasi akan menjadi tolok ukur apa performa organisasi kampung wisata sedangkan kompetisi akan menjadi alat ukur sejauh mana perkembangan kampung wisata yang dikelola dibandingkan dengan kampung wisata lain.

Peserta dari kampung wisata Sosromenduran Ifah dan kampung wisata Purbayan Agus Budiyanto menuturkan kegiatan kampung wisata di tempat mereka telah berjalan dan memiliki paket wisata.

Di Sosromenduran yang berada di kawasan Malioboro telah memiliki cinderamata khas berupa patung bregodo rakyat yang dibuat dari fiber sedangkan di Purbayan memiliki paket wisata heritage berupa situs kerajaan Mataram Islam era Panembahan Senopati yang di dukung oleh kuliner khas (Kembangwaru) dan cinderamata (kerajinan perak).

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi membuka Workshop Sadar Wisata tentang Peningkatan Sadar Wisata Dalam Pengelolaan Kampung Wisata Menuju Daya Tarik Wisata Terkemuka dengan narsumber Kristian Oentoro  dan  Ike Janita Dewi. (ant)