Gelorakan Bersepeda di Yogya   

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengajak masyarakat untuk menggelorakan kembali kegiatan bersepeda. Baik bersepeda untuk berolahraga maupun untuk transportasi sehari-hari. Para komunitas sepeda di Kota Yogyakarta diharapkan bisa menjadi pelopor untuk mengajak masyarakat bersepeda.

“Saya harap pada kesempatan ini kita semua bareng-bareng untuk mulai menggelorakan bersepeda,” kata Heroe saat hari ulang tahun pertama gerakan bersepeda Yogowes YK, di Embung Giwangan, Sabtu (19/3/2022).

Menurut Heroe kegiatan bersepeda cukup mudah dan tidak mahal. Meskipun kini sepeda hadir dengan beragam jenis, merk dan harga, tapi fungsi utamanya sama yaitu dikayuh. Bahkan juga berkembang sepeda listrik bagi yang sudah berumur dan kesehatan tidak memadai bisa dibantu tenaga listrik.

Pihaknya berharap komunitas-komunitas sepeda dan gerakan Yogowes YK yang digagas Pemerintah Kota Yogyakarta bisa mengajak masyarakat bersepeda. “Saya kira ini bagian upaya kita semua, Yogowes untuk menjadi pelopor dalam mengajak masyarakat bersepeda,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut juga mengajak perwakilan para pelajar SMP di Kota Yogyakarta. Heroe berharap para pelajar dan masyarakat umum bisa menjalankan kegiatan bersepeda dalam kehidupan sehari-hari.Langkah itu juga bagian dari upaya mengembalikan Yogyakarta yang dulu pernah populer sebagai kota sepeda.

“Berangkat dan pulang sekolah naik sepeda. Pada saatnya nanti sebagian teman-teman kantor juga bisa berangkat dan pulang naik sepeda. Ini bagian dari upaya kita semua mengembalikan Kota Yogyakarta sebagai kota sepeda,” tambah  Heroe.

Gerakan bersepeda itu juga sejalan dengan upaya mengatasi dampak perubahan iklim. Heroe menjelaskan ada tantangan setiap kota harus mampu menurunkan suhu di kotanya masing-masing sekitar 1 derajat dalam rangka menekan dampak perubahan iklim. Termasuk menjadikan bumi dan kota nyaman.

“Oleh karena itu Pemkot Yogyakarta sedang menata bagaimana setiap kantor, toko juga harus menyediakan tempat untuk parkir sepeda atau pemberhentian sepeda,” imbuhnya.

Heroe menuturkan awal Yogowes dulu dilahirkan untuk menyelesaikan persoalan pandemi dan mendorong masyarakat berolahraga. Di awal pandemi Covid-19, masyarakat banyak yang bersepeda. Dengan kondisi itu sepeda diarahkan ke kampung-kampung wisata untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Pemkot Yogyakarta juga sudah membuat lima jalur sepeda wisata yaitu Romansa Kota Lawas, Tilik Jeron Beteng, Jelajah Kampung Susur Sungai, Jelajah Kampung 2 dan Rute Taman Pintar.

“Yogowes dulu kita bentuk barengan dalam rangka untuk membangkitkan perekonomian dan imunitas seluruh karyawan serta komunitas-komunitas sepeda. Jadi ini upaya kita semua, mendorong kebangkitan ekonomi dan juga meningkatkan kekebalan masyarakat dengan berolahraga bersepeda,” tandas Heroe. (Tri)