HUT Ke-18 Tagana Jaga Kekompakan Perkuat Mitigasi Bencana

Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kota Yogyakarta telah berkiprah sejak tahun 2006. Selama ini turut serta dalam berbagai kegiatan kebencanaan dari mulai gempa bumi, erupsi merapi, puting beliung, banjir, longsor dan pohon tumbang serta ikut dalam operasi kemanusiaan dan kebencanaan lainnya. Saat ini, di tengah pandemi Covid-19 Tagana pun tetap berkiprah di dapur umum yang menyediakan makan minum bagi penyitas Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di shelter dan bertugas administrasi di sekretariat shelter.

Melihat kiprah dan karya nyata tersebut Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) berterima kasih dan mengapresiasi pengabdian yang dilakukan Tagana. Kepala Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta Maryustion Tonang menyampaikan hal itu dalam peringatan HUT Ke-18 Tagana pada Jumat malam (25/3) di Markas Tagana Kota Yogyakarta Jalan Tegalturi Giwangan.

Kegiatan Peringatan HUT Ke-18 Tagana ditandai dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng oleh Kepala Dinsosnakertrans yang diserahkan pada Ketua Tagana Kota Yogyakarta. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Dinsosnakertrans, Pengurus Tagana DIY dan Tagana Kota dan Koordinator Tagana Kecamatan se-Kota Yogyakarta beserta anggota

"Di usia yang ke-18 ini saya berharap pada Tagana hendaknya terus melatih diri, menguatkan organisasi dan menjaga kekompakan. Melatih diri agar setiap anggota senantiasa belajar mengikuti perkembangan kebencanaan dan meningkatkan ketrampilan pendukungnya. Menguatkan organisasi adalah bagaimana agar roda organisasi bisa berjalan secara terukur dan berkesinambungan melalui kreativitas dan inovasi.  Yang tak kalah penting adalah  menjaga kekompakan yang merupakan jiwa korsa yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam sinergitas organisasi maupun operasional," jelasnya.

Ketua Tagana Kota Yogyakarta Wahyu Sutiyanto menyampaikan bahwa tema  HUT Tagana ke-18 adalah Sinergi Bersama Multi Pihak, Tagana Memperkuat Mitigasi Bencana. “Tema  ini akan menjadi motivasi dan pedoman bagi seluruh Tagana dalam melaksanakan pengabdiannya,” papar Yanto.

Selain itu, Tagana juga memiliki kegiatan sosialisasi kebencanaan di sekolah dan kampung berupa mitigasi bencana seperti pengenalan ragam bencana dan antisipasinya, pemetaan dan jalur evakuasi serta simulasi/praktek bila terjadi bencana.. (ant)