Dinas Perdagangan Lakukan Pantauan Harga Jelang Ramadan


Dinas Perdagangan (Dindag) Kota Yogyakarta akan melakukan pemantauan ketersediaan bahan pangan menjelang Ramadan 1443 H pada Jumat (31/3). Pemantauan tersebut rencananya dilaksanakan di tiga titik lokasi yakni Pasar Beringharjo, distributor minyak curah di Jalan Bantul dan salah satu toko swalayan di Jalan Bantul. Dalam pemantauan tersebut, Dindag Kota Yogyakarta akan memastikan sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga masih dalam tahap wajar.

Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dindag Kota Yogyakarta Sri Riswanti mengatakan sudah menjadi tradisi jika menjelang puasa harga kebutuhan pokok cenderung meningkat maka diperlukannya pemantauan. “Kenaikan harga merupakan hal yang wajar. Memang sudah tren ketika Ramadan dan Lebaran harga naik. Sepanjang tidak terjadi lonjakan, masyarakat bisa menerima,” ujarnya.

Hingga saat ini pemantauan harga di pasar tidak memiliki masalah dalam ketersediaan bahan pangan sehingga masyarakat tidak perlu panik dan masih memiliki banyak pilihan lainnya. Riswanti menjelaskan untuk harga gula pasir mengalami kenaikan yakni Rp 13.000 per Kg sampai Rp 14.000 per Kg. sementara itu harga minyak goreng ditetapkan dengan harga Rp 14.000 per liter dan Rp 15.500 per kilogram.

“Sampai saat ini pasokan minyak goreng curah cukup sulit. Kita sudah melakukan operasi pasar single press terhadap minyak kemasan sebanyak lima kali dan operasi minyak goreng curah sebanyak tiga kali,” jelasnya.

Perkembangan ketersediaan dan fluktuasi harga di pasar sesuai dengan pemantauan mengalami penurunan dari komoditi cabai merah besar dengan ketersediaan 20 persen, cabai merah keriting turun 22,22 persen, cabai rawit hijau 12,50 persen, cabai rawit merah 36,36 persen. Sementara untuk ketersediaan minyak goreng curah terbatas dan komoditi tomat sayur juga mengalami penurunan yakni 16,67 persen.

Dari data pemantauan operasi pasar sejak terjadinya kelangkaan minyak goreng, pedagang minyak goreng curah memiliki stok dagangan sebanyak 6 ton yang berada di Pasar Beringharjo. Selain itu di Pasar Legi, Serangan dan Kranggan minyak goreng curah sebanyak 6,8 ton. Untuk minyak goreng curah di Pasar Kranggan sendiri berjumlah 1530 kilogram. Riswanti berharap distributor minyak goreng ini bisa dialokasikan ke pasar-pasar yang ada di Kota Yogyakarta.

“Kalaupun ada pedagang yang masih menjual minyak goreng dengan harga Rp 16.000 per liter maka memang dari distributor memberikan harga yang masih tinggi sekitaran Rp 15.000 ini merupakan mekanisme di pasaran. Meskipun harga masih belum stabil saat menghadapi hari besar semoga ketersediaan bahan pangan tetap stabil, aman dan terkendali," ujarnya. (Hes)