Pemkot Yogya Upayakan Kestabilan Harga Bahan Pangan

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi didampingi Asisten Perekonomian Kadri Renggono dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono melakukan pemantauan ketersediaan stok serta harga bahan pangan, daging dan minyak goreng di sejumlah lokasi. Pantauan dilaksanakan di Pasar Beringharjo dan salah satu distributor minyak goreng di wilayah Jalan Bantul Yogyakarta, Jumat pagi ( 1/4). Dari hasil pantauan terdapat persoalan terkait kenaikan harga daging  namun untuk stok mencukupi terutama daging sapi dan ayam. Selama bulan Ramadan, Pemkot Yogyakarta akan kembali melakukan operasi pasar.

“Kita meninjau pasar dan distributor minyak goreng, memang ada  persoalan yang kita temukan. Pertama,  di Pasar Beringharjo kita temukan harga daging sapi dan harga daging  ayam mengalami peningkatan. Kalau saya tanya, sebenarnya stoknya ada. Cuma kenapa kok harganya naik. Itu sama, baik daging sapi maupun ayam,”ujar Heroe.

Wakil Walikota menambahkan akan memerintahkan Kepala Dinas Perdagangan untuk mengundang  pihak terkait terutama distributor daging  guna mencari tahu penyebab kenaikan harga ini. Diharapkan ada kesepakatan  bersama untuk memberikan harga normal dan wajar kepada konsumen. “Harapan kami memang kemudian ada  kesepakatan bersama bahwa  kita harus memberikan  harga yang normal dan wajar. Jangan sampai di masa-masa sekarang ini harga daging naik,”tambahnya.

Dijelasakan, harga daging ayam saat ini mengalami kenaikan dari  Rp 35 ribu per Kg menjadi Rp 38 ribu per kilogram.  Sedangkan  harga daging sapi  dari Rp 125 ribu per Kg dan harga tersebut sudah agak lama bertahan.   

Wakil Walikota menambahkan pihaknya akan mencari tahu dari distributor terlebih dahulu penyebab terjadi kenaikan harga daging.  “Karena  dilihat dari jumlah barangnya (daging),  barangnya ada semua. Cuma harganya naik.  (Pedagang) yang di pasar juga merasa kebingunan karena mereka tidak kesulitan mencari barang kok harganya terus naik.  Maka perlu adanya tindakan untuk menstabilkan harga,” imbuh Heroe.

Untuk  minyak goreng,  Wakil Walikota menjelaskan bahwa  terdapat dua distributor minyak goreng di Kota Yogyakarta yakni di Jalan Bantul dan Kotagede. Sejak Januari 2022 Kota Yogyakarta  hanya mendapat  alokasi  distribusi  minyak goreng sebesar  50 persen dari kapasitas  yang biasanya.  Dari 50 persen ini menurutnya, sebanyak  10 persen dialokasiakan untuk kepentingan masyarakat, 30 persen untuk pengecer dan 10  untuk UMKM.

Wakil Walikota menambahkan akan mengadakan operasi pasar minimal dua kali  selama bulan Ramadhan ini. “Ketika stock datang maka akan dilakukan operasi pasar. Minimal dua kali selama bulan Ramadhan,” tambah Heroe.