Jalin Sinergitas Jaga Yogya Aman   

Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Polri, TNI dan masyarakat menjalin sinergitas untuk menjaga Kota Yogyakarta tetap aman. Hal itu sebagai respon atas kejadian kejahatan jalanan yang muncul kembali. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir datang ke Kota Yogyakarta.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan Pemkot Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan Polresta dan Kodim Yogyakarta mengenai masalah sinergitas bersama untuk menjaga Yogyakarta tetap aman. Salah satunya akan melakukan patroli bersama dan melibatkan organisasi masyarakat Komite Nasional Pemuda Indonesia, Karang Taruna, Kokam dan Banser untuk menjaga Yogyakarta.

“Silahkan datang ke Yogya. Saya Walikota, Wakil Walikota, Polresta, Polda, Kodim TNI kita akan berupaya sekuat tenaga menjaga Yogyakarta aman. Aman dihuni, nyaman dikunjungi. Apalagi menjelang selesainya bulan Ramadan, silahkan datang ke Yogya tanpa ada kekhawatiran apapun,” kata Haryadi usai rapat koordinasi dengan Polda DIY dan Polresta di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (12/4/2022).

Hadir dalam rapat koordinasi yaitu Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi, Wakapolresta AKBP Fahmi Arifrianto, Kasdim 0734 Kota Yogyakarta Letkol Arh Tjatur Supriyono, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto. Selain itu juga diikuti oleh kepala dinas dan asisten terkait di Pemkot Yogyakarta.

Haryadi menegaskan kejahatan jalanan yang melukai orang ada konsekuensi hukum. Pihaknya menyerahkan persoalan itu sesuai proses hukum yang berlaku kepada Polri. Untuk menjaga Yogyakarta tetap aman Pemkot Yogyakarta akan lebih mengaktifkan penegakan Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2018 tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

“Tidak perlu takut ke Yogya. Orang mengatakan Yogya tidak aman. Kata siapa ? Yogya aman. Insya Allah aman. Tidak perlu berlebihan. Tidak ada korban acak. Kami ada untuk masyarakat. Kami ada untuk menjaga keamanan semuanya,” tegas Haryadi.

Wakil walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menambahkan dari hasil pertemuan dengan kepolisian salah satu kesimpulannya adalah tidak ada korban acak terhadap kejahatan jalanan yang kembali muncul. Kejadian itu diawali adanya pergesekan antara kelompok remaja.

“Kita juga sudah ada perda ketahanan keluarga dan perwal yang menyangkut bagaimana keluarga membina anak-anaknya. Termasuk di antaranya meminta agar jam sepuluh malam diharapkan anak-anak sudah di rumah. Karena ada tri pusat pendidikan persoalan tidak hanya sekolah, tapi juga keluarga dan masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan Dirbinmas Polda DIY, Kombes Pol Ruminio Ardano menilai perlu sinergitas yang kuat untuk memutus mata rantai kejahatan jalanan. Menurutnya ada tiga hal yang harus dilakukan yaitu pembinaan lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan sekolah. “Karena itu wilayah yang memang harus kita buat pagar secara rapat untuk mempersempit langkah gerak anak-anak untuk melakukan tindak pidana. Nanti secara detail akan kita atur lagi, dan konsepkan secara nyata sehingga dapat dilaksanakan dengan mudah dan berkelanjutan sehingga mata rantai bisa diputus,” papar Kombes Pol Ruminio.

Sementara itu Ketua PDM Kota Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto menyatakan atas nama PDM Kota Yogyakarta mewakili masyarakat Yogyakarta merasa prihatin dengan kejadian kejahatan jalanan yang kembali muncul. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama aparat keamanan dari kepolisian yang sudah bekerja keras menemukan pelakunya

“Ini menjadi keprihatinan bagi kami yang sangat mendalam. Mohon masyarakat Yogyakarta kita  ikut bersama-sama sebisa mungkin dengan cara apapun sesuai kapasitas kita untuk bisa menghindari dan menanggulangi kasus-kasus seperti ini. Misalnya ketika ada kasus yang mencurigakan bisa kita seger antisipasi hal itu. Paling tidak mengamankan lingkungan masing-masing,” pungkas Akhid. (Tri)