Gandeng Gendong Lewat Bank Sembako Bugisan Lima   

Berbagai kegiatan masyarakat untuk saling membantu bermunculan selama masa pandemi Covid-19 di Kota Yogyakarta. Konsep terbaru dan menarik diusung masyarakat Kampung Bugisan RW 5 Kelurahan Patangpuluhan lewat Bank Sembako Bugisan Lima. Kegiatan Bank Sembako Bugisan Lima berupa berbagi bahan-bahan pokok (sembako) hingga pemberdayaan ekonomi dari warga untuk warga.

“Bank Sembako ada beberapa kegiatan. Yang utama adalah memberikan bantuan sembako kepada warga prioritas yang membutuhkan,” kata Ketua Pengurus Bank Sembako Bugisan Lima, Ali Imron, usai peluncuran co-working space di RW 5 Patangpuluhan belum lama ini.

Dia menuturkan Bank Sembako Bugisan Lima hadir untuk menerima kebaikan dari masyarakat dan menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Khususnya warga miskin, janda, anak yatim piatu yang kurang mampu, serta keluarga prasejahtera di wilayah RW 5 Patangpuluhan. Kegiatan Bank Sembako Bugisan Lima yang diluncurkan pada Maret 2022 itu dilandasi dengan semangat gotong royong dan guyub rukun masyarakat.

Ali menyampaikan ada beberapa tim yang bertugas dalam Bank Sembako Bugisan Lima. Tim tersebut sekaligus sebagai agen menyampaikan informasi adanya Bank Sembako Bugisan Lima. “Sebenarnya konsepnya dari warga untuk warga. Tapi karena kondisi kami juga tidak menolak bantuan atau dukungan dari pihak luar,” ujarnya.

Bank Sembako Bugisan Lima memiliki Posko Layanan di Jalan Sriloka Kelurahan Patangpuluhan. Selain penyaluran paket sembako, Bank Sembako Bugisan Lima memiliki kegiatan simpan dan pinjam sembako, angkringan paseduluran sukarela, pemberdayaan ekonomi prasejahtera serta bantuan sosial pendidikan kesehatan dan tabungan sosial.

Pemberian bantuan sembako dilakukan dengan cara membagikan voucher belanja sembako senilai Rp 100.000,00. Voucher itu harus dibelikan  sembako di toko maupun warung yang berada di wilayah RW 5 Patangpuluhan. Hal itu juga sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di Bugisan. Ali menyebut seminggu setelah diluncurkan, Bank Sembako Bugisan Lima sudah membagikan 15 paket voucher belanja sembako.

“Voucer kami berikan kepada warga yang membutuhkan dipakai untuk membeli kebutuhan sembako di warung-warung di RW 05 Patangpuluhan. Harus beli di RW 5 Patangpuluhan. Ini sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat,” terang Ali.

Dicontohkan layanan simpan pinjam sembako apabila ada warga memiliki stok sembako maupun panen seperti beras dalam jumlah banyak bisa disimpan di Bank Sembako dan dimanfaatkan untuk membantu warga yang membutuhkan. Nanti ketika waktu 2 sampai 3 minggu diminta, Bank Sembako akan mengembalikan dan menggantinya dengan jenis sembako yang sama.

“Angkringan paseduluran sukarela ini konsepnya bagian pemberdayaan ekonomi. Harapannya ketika paket sembako kami berikan misalnya ada beras, telur bisa diolah misalnya menjadi nasi kucing lalu dititipkan di angkringan akan menambah nilai ekonomis dari bantuan yang kami berikan,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengapresiasi kerukunan dan kekompakan masyarakat RW 5 Patangpuluhan sehingga membuat Bank Sembako Bugisan Lima. Menurutnya kegiatan itu bagian dari masyarakat bisa menyelesaikan persoalan yang ada di lingkungannya. 

“Meskipun ada juga fasilitas (bantuan) dari Pemkot Yogyakarta, tapi masyarakat memiliki inisiatif untuk menyelesaikan persoalan bersama masyarakat. Saya yakin ini salah satu ciri khas Yogyakarta yaitu guyub, gotong royong, gandeng gendong bebarengan untuk kemajuan bersama,” pungkas Heroe. (Tri)