Upayakan Ekspresi Anak Muda Terwadahi   

Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk mengupayakan agar ekspresi anak muda terwadahi. Hal itu penting sebagai pembinaan dan bekal bagi anak muda menghadapi masa dewasa. Termasuk mencegah persoalan kenakalan maupun perkelahian remaja.

“Pembinaan sekarang ada di masyarakat. Makanya kami berharap, masyarakat pemuda terwadahi ekspresinya. Dari ekspresi yang sifatnya dimensi ekonomi, politik, sosial, mental, moral dan semuanya harus bisa kita wadahi bareng-bareng,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat kegiatan Pembinaan Kepemudaan bertema Berbagi Sebisanya di Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah, Lowanu Yogyakarta, Kamis (14/4/2022).

Heroe menyampaikan pemberian wadah ekspresi anak itu penting untuk memastikan dan menyiapkan bekal bagi anak muda di masa-masa mendatang. Tugas pemerintah, orang tua dan masyarakat adalah menyiapkan anak remaja masuk dewasa. Baik di bidang pendidikan maupun keterampilan, kompetensi, keahlian dan berbagai macam hobi dan minat.

Menurutnya menjadi tantangan bagi semua agar Kota Yogyakarta berbenah untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi kiprah pemuda. Namun ditegaskan selama ini fasilitas-fasilitas itu bukannya tidak ada, hanya terpisah-pisah lokasinya. Misalnya fasilitas gedung olahraga di tiap kemantren bisa untuk kegiatan anak muda. Selain itu akan membangun taman budaya untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat seperti anak-anak muda untuk bisa mengekspresikan seni budaya.

“Tapi nampaknya masih kurang lengkap kalau kita tidak mempunyai balai pemuda atau youth center. Makanya kami dalam waktu dekat ini akan dirancang bersamaan dengan mengirimkan raperda tentang kepemudaan,” paparnya.

Heroe berharap melalui rancangan peraturan daerah (raperda) kepemudaan itu merapikan fasilitas dan kegiatan serta perhatian untuk pemuda lebih terkonsentrasi. Mengingat selama ini banyak kegiatan pemuda tersebar di beberapa kegiatan di berbagai instansi. “Kita jadikan satu dalam sebuah wadah untuk mengintegrasikan semua kegiatan kepemudaan di Kota Yogyakarta,” ujar Heroe.

Pihaknya menilai kegiatan berbagi yang diadakan para pemuda tersebut adalah upaya untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Melalui kegiatan itu juga bisa saling mengenal, saling mengasihi serta wadah untuk berkumpul dan beraksi para pemuda.

“Semoga aksi berbagi ini memberikan semangat bagi anak muda untuk lebih menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian nurani pemuda memiliki rasa kasih, empati dan simpati agar tidak berbuat sewenang-wenang dan arogan,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta (Disdikpora), Budi Asrori Santosa mengatakan pembinaan kepemudaan dengan berbagi itu adalah kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan Ramadan. Kegiatan itu diadakan oleh kepemudaan di Kota Yogyakarta dan Disdikpora Kota Yogyakarta sebagai acara kelanjutan program pelatihan kreativitas kepemudaan yang diadakan beberapa waktu lalu.

“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran berbagi dan kebersamaan terhadap sesama. Ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan di bulan Ramadan dan diharapkan terus berlanjut,” ucap Budi. (Tri)